Unicef Papua
PGGP Bersama Unicef Papua Terus Kampanye Perilaku Hidup Sehat Untuk Menekan Stunting
Kami bertekad dan komitmen bersama untuk 'perang'. Ini sangat penting dan menjadi masalah dalam kehidupan manusia
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Persekutuan Gereja-gereja (PGGP) di Tanah Papua bersama United Nations International Children's Emergency Fund (Unicef) Papua terus melakukan kampanye untuk menekan stunting dan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Baca juga: Unicef Papua Gandeng PGGP Minta Warga Jangan BABS: Tokoh Agama Bisa Ajak Umat Hidup Bersih
Ketua PGGJ Papua, Hiskia Rollo mengatakan, setiap lembaga gereja harus segera mengampanyekan perilaku hidup sehat untuk mencegah stunting, gizi buruk, dan BABS.
Hal itu diungkapkan dalam peluncuran dan sosialisasi buku panduan hidup sehat bersama Unicef Papua.
"Kami melakukan beberapa kegiatan hingga peluncuran buku pada hari ini untuk menyatakan tekad dan niat baik gereja terlibat bersama UNICEF dengan stakeholder lainnya," ujarnya Rabu (22/2/2023).
Sebagai Ketua Umum PGGP, Hiskia mengatakan, gereja sangat bertanggung jawab mengenai kesejahteraan umat. Apalagi mengenai masalah perilaku hidup sehat dan sanitasi lingkungan.
Oleh karena itu, PGGP yang terdiri dari 58 pimpinan sinode dan 5 aras nasional PGI, PGPI, PGLI, Keuskupan Jayapura, dan Advent, harus menyuarakan kepada umatnya.
"Secara khusus dalam dalam Undang-undang Otonomi Khusus juga diatur mengenai masalah kesehatan.,"tegasnya.
Baca juga: Puluhan Kampung di Kabupaten Jayapura Terapkan Bebas Perilaku BABS, Khairul: Capai 80 Persen
Dengan melakukan kampanye perilaku hidup sehat maupun Stop BABS melalui buku panduan, dapat menjadi pedoman kepada umat menggunakan toilet atau kakus secara baik dan benar.
"Kami bertekad dan komitmen bersama untuk 'perang'. Ini sangat penting dan menjadi masalah dalam kehidupan manusia," tegasnya.
Hiskia menjelaskan selama ini, peran gereja mengenai hidup sehat juga telah dilakukan melalui yayasan-yayasan pendidikan yang disatukan dalam pembelajaran.
Baca juga: Pemkab Keerom Benahi Sanitasi, 10 dari 91 Kampung Hari Ini Deklarasi Pioneer Kampung Stop BABS
"Jadi calistung tidak berdiri sendiri, tetapi digabung dengan kesehatan sehingga di sekolah juga diajarkan, buang sampah pada tempatnya, apalagi buang hajatan," jelasnya.
"Kami merasa bertanggung jawab terhadap masyarakat di Tanah Papua kiranya kerja sama ini dapat menolong kita keluar dari masalah ini," urainya. (*)
Tribun-Papua.com
Unicef
Unicef Papua
Stunting
Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP)
Tanah Papua
Papua
Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Hiskia Rollo
Unicef dan Pemerintah Australia Luncurkan Program Pembelajaran Kelas Awal di Papua |
![]() |
---|
Unicef Papua Gelar Workshop Desiminasi Hasil Pemodelan Sarapan Sehat Aksi Bergizi untuk Remaja |
![]() |
---|
BERITA FOTO: Silaturahmi GM Tribun Papua ke Kantor Unicef Perwakilan Papua dan Papua Barat |
![]() |
---|
Rapat Evaluasi Program Air dan Sanitasi, Unicef Hadirkan Tujuh Pemda di Tanah Papua |
![]() |
---|
Pemkab Biak dan Unicef Papua Sukses Gelar Advokasi Horizontal Learning |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.