ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Kisah Adriana Demetou, Putri Papua Sukses Jadi Dokter hingga Layani Masyarakat di Pedalaman

Semangat Chorlance Adriana Demetou tak pernah padam. Pada 2019, Ria berhasil memperoleh gelar sarjana.

Tribun-Papua.com/Istimewa
SOSOK - Chorlance, Gadis Papua Jadi Dokter Melalui Beasiswa ADik. (Dok. Puslapdik Kemendikbud) 

Dengan kesadaran itu, Ria memantapkan niat awalnya untuk kuliah, memperkuat tujuan hidupnya untuk bermanfaat bagi orang lain.

“Menjalani kuliah dan menjadi dokter tidak mudah, butuh semangat dan perjuangan dengan dukungan orang di sekitar kita, terutama orang tua. Saya juga bersyukur dan karena itu berterima kasih pada Kemendikbud Ristek yang mengelola ADik, guru-guru saya saat SMA, teman-teman kuliah dan para dosen di Universitas Bengkulu," kata Ria.

“Ketika kita punya niat yang tulus untuk mencapai impian, maka pasti ada jalan untuk meraihnya," imbuh dia.

Sudah sekitar enam bulan Ria menjalani Program Internship Kedokteran.

Program ini merupakan pendidikan profesi untuk pemahiran dan kemandirian dokter setelah lulus pendidikan dokter.

Ria memang orang Papua Asli.

Namun, saat ditempatkan di Wamena untuk menjalani internship Kedokteran, Ria juga terkaget-kaget dengan pola hidup masyarakat Wamena, terutama yang berada di pinggiran kota.

Masyarakat Wamena, menurut Ria, masih jauh dari kesadaran akan menjaga kesehatan dan perawatan tubuh.

Masih banyak warga Wamena yang asing dengan layanan kesehatan dari Puskesmas, apalagi rumah sakit.

“Kalau sakit,sebagian besar jarang ke Puskesmas apalagi rumah sakit, bahkan masih banyak wanita yang melahirkan hanya di rumah dengan beralaskan daun,“ cerita Ria.

Ria dan beberapa dokter lain yang sudah bertugas sebelumnya selalu rajin mengedukasi soal kesehatan dan hasilnya, sedikit demi sedikit, kian banyak warga Wamena yang memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas.

Pengalaman yang cukup berkesan walaupun sedikit tegang, diceritakan Ria bila terjadi perang suku yang masih kerap terjadi di Wamena.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Yahukimo, Sewa Mobil Rp26 Juta Mudik Natal Lewat Jalan Trans Papua: Berjalan 115 Km

“Di rumah sakit, suku-suku yang bertikai harus dipisahkan perawatannya, jauh satu sama lain, kalau disatukan, bisa terus perang di rumah sakit," kata Ria.

Ria berpesan pada generasi muda Indonesia untuk terus melanjutkan kuliah dan jangan takut soal biaya.

Dikatakan Ria, saat ini banyak beasiswa, termasuk dari Kemendikbud Ristek melalui program ADik, yang bisa membantu setiap anak di Indonesia untuk meraih cita-cita dan impiannya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved