KKB Papua
25 Hari Pilot Susi Air Disandera KKB, Kapolda Papua: Kami Nego Maksimal Bebaskan Philips Methrtens
Sekalipun ada tantangan faktor geografis dan minimnya infrastruktur telekomunikasi untuk menentukan lokasi Egianus Kogoya Cs.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan pihaknya bersama TNI berusaha menyelamatkan Philips Mark Methrtens dengan risiko paling kecil.
Operasi penyelamatan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Methrtens telah memasuki hari ke-25.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot pesawat Susi Air asal Selandia Baru itu di Distrik Paro, Kabupaten Nduga pada 7 Februari 2023.
Personel gabungan tidak ingin operasi penyelamatan pilot Susi Air itu menimbulkan korban dari masyarakat sipil.
Sekalipun ada tantangan faktor geografis dan minimnya infrastruktur telekomunikasi untuk menentukan lokasi Egianus Kogoya Cs.
Baca juga: Egianus Kogoya Diburu, Senjata Revolver Pimpinan KKB Nduga Papua Disita
"Kami bersama-sama TNI sedang berupaya maksimal untuk melakukan negosiasi dan penegakan hukum secara teliti," ujar Fakhiri di Jayapura, Sabtu (4/3/2023).
Menurut Fakhiri, Egianus Kogoya merupakan sosok yang militan sehingga personel gabungan kesulitan menentukan lokasi persembunyiannya. Apalagi, Egianus Kogoya sangat menguasai wilayah Nduga.
Egianus juga dikenal jarang keluar dari wilayah itu.
KKB kerap membaur dengan masyarakat tanpa membawa senjata api.
Sehingga, personel gabungan tak bisa sembarangan bergerak meski telah mengetahui posisi KKB Egianus Kogoya.
"Kelompok ini suka bergerilya dan menjadikan masyarakat sebagai sandaran sehingga kita harus sangat berhati-hati," kata Fakhiri.
Oleh karena itu, Fakhiri meminta seluruh pihak bersabar karena TNI-Polri tidak diam menghadapi penyanderaan warga negara Selandia Baru itu.
Selain itu, Fakhiri pun mencontohkan kasus penyanderaan di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, kabupaten Mimika, yang baru bisa diselesaikan selama hampir dua bulan.
Saat proses penyelematan sandera di Banti, personel gabungan tidak terkendala transportasi karena sudah ada akses darat.
Sementara terkait kasus penyanderaan Kapten Philip di Nduga, proses pencarian dilakukan menggunakan transportasi udara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.