Kasus Campak di Papua
Campak Merebak, Pemkab Puncak Papua Tengah Tetapkan Status KLB
Langkah serius penanganan 11 anak-anak yang positif terdeteksi campak telah kita ambil, dan status KLB di daerah kami
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: M Choiruman
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Aldi Bimantara
TRIBUN-PAPUA.COM, PUNCAK - Menyusul merebaknya campak terhadap sejumlah anak di Provinsi Papua Tengah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) secara khusus di daerahnya.
Hal itu disampaikan Bupati Puncak, Willem Wandik melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com di Jayapura, Minggu (5/3/2023).
"Untuk menyikapi situasi saat ini, langkah-langkah serius dalam penanganan 11 anak-anak yang positif terdeteksi campak telah kita ambil, dan perlu diketahui status di daerah kami telah menjadi KLB," kata Willem dikutip Tribun-Papua.com.
Baca juga: Kisah Nakes Boni Saiman di Dogiyai Papua: Jalan Kaki 2 Jam Lewati Sungai, Beri Imunisasi Campak
Lebih lanjut, Willem mengatakan pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kabupaten Puncak beserta jajarannya untuk mengambil langkah cepat, tepat, dan serius terkait penanganan campak pasca ditetapkan statusnya menjadi KLB.
"Kami juga sudah turun meninjau langsung ke rumah sakit, guna memeriksa kondisi pasien karena ini memang butuh penanganan serius," katanya.
Willem berharap dengan penetapan status KLB atas kasus campak yang terjadi di Kabupaten Puncak, dapat meningkatkan atensi semua pihak.
"Penanganan harus segera dilakukan, masyarakat harus tertangani dengan baik," ujarnya.
Ia menekankan langkah cepat harus ditempuh, guna mengantisipasi campak tak meluas ke distrik lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak, Demus Wonda mengatakan kasus campak awalnya terdeteksi di Distrik Beoga.
Baca juga: Kasus Campak Merebak di Papua Tengah, 48 Anak Positif dan 2 Meninggal Dunia
"Distrik ini secara administratif berbatasan langsung dengan Kabupaten Intan Jaya, saat itu pasiennya ada satu orang dan setelah menjalani pengobatan di Puskesmas Beoga telah dinyatakan sembuh dan sudah bisa pulang," jelasnya.
Kemudian, kasus campak lainnya ditemukan di Puskesmas Ilaga dengan total 4 orang.
"Jika dilihat rata-rata memang pasien yang datang dari pinggiran kota Ilaga, tetapi sudah dirawat dan dinyatakan sembuh, tetapi terjadi lagi peningkatan pasien campak di RSUD Ilaga yang jumlahnya 11 anak," katanya.
Baca juga: Ini Ciri-ciri Anak Terkena Campak, Kadinkes Mimika Tekankan Pentingnya Imunisasi
Saat ini, disebutkan Demus, 3 orang anak dinyatakan sembuh dan diijinkan pulang, namun kini masih tersisa 8 anak yang masih dirawat akibat menderita campak.
"Sebagai tindak lanjut, kami akan bekerja sama dengan pihak gereja maupun tokoh agama untuk mengimbau orangtua agar membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat, untuk memperoleh imunisasi campak," terangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.