ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Papua Tengah Dilanda Campak, Ada 397 Kasus Tersebar di 7 Kabupaten: Cek Selengkapnya

Tujuh kabupaten yang mengalami kenaikan kasus campak adalah Nabire, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya dan Deiyai.

ISTIMEWA
PAPUA TERKINI - Bupati Puncak Willem Wandik saat mengunjungi pasien campak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah beberapa waktu lalu, Minggu (5/3/2023). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kasus campak di Provinsi Papua Tengah mencapai 397 kasus dan tersebar di 7 kabupaten.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, jumlah kasus itu merupakan kumulasi per 3 maret 2023.

Adapun kasus tersebut meningkat dalam 3 bulan terakhir.

Tujuh kabupaten yang mengalami kenaikan kasus campak adalah Nabire, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya dan Deiyai.

Baca juga: Kisah Nakes Boni Saiman di Dogiyai Papua: Jalan Kaki 2 Jam Lewati Sungai, Beri Imunisasi Campak

“Sekitar 48 (kasus) telah terkonfirmasi lab positif campak, terbanyak di Kabupaten Mimika 25 kasus, Kabupaten Nabire 16 kasus, dan Kabupaten Paniai 7 kasus," kata Maxi dalam siaran pers, Senin (6/3/2023).

Hasil pemeriksaan juga mendapati adanya 1 kasus konfirmasi rubella di Kabupaten Mimika.

Dari kasus konfirmasi campak dan rubella tersebut, sebanyak 19 orang masih menjalani perawatan.

Sedangkan 182 orang sudah dinyatakan sembuh dan 2 orang meninggal dunia.

“Jumlah kasus kematian tercatat 2 kasus, satu kasus berasal dari Kabupaten Nabire dan 1 kasus dari Kabupaten Paniai,” ujar Maxi.

Penyebaran kasus campak ada sebabnya.

Maxi menyampaikan, kenaikan kasus campak di Provinsi Papua Tengah disebabkan oleh rendahnya cakupan imunisasi MR untuk anak-anak di tahun 2022.

Berdasarkan laporan Kemenkes, cakupan imunisasi MR 1 hanya 64,1 persen, kemudian turun menjadi 48,6 persen pada imunisasi MR 2.

Kasus campak ini juga didominasi oleh masyarakat yang belum pernah mendapatkan imunisasi.

Baca juga: Campak Merebak, Pemkab Puncak Papua Tengah Tetapkan Status KLB

“Temuan kami di lapangan, 87 persen Kasus yang telah dilaporkan belum pernah mendapatkan imunisasi MR. Ini terjadi di hampir semua kelompok umur, bahkan status imunisasinya sebagian besar 0 (zero),” terang Maxi.

Atas fakta tersebut, Provinsi Papua Tengah masuk dalam kategori berisiko penularan campak rubella.

Diketahui, imunisasi MR masih menjadi cara yang ampuh untuk mencegah dua penyakit sekaligus, yakni campak dan rubella. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Campak di Papua Tengah Meningkat Capai 397 Kasus, Tersebar di 7 Kabupaten",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved