ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

TNI Kontak Tembak dengan KKB Papua di Nduga, Ini Respons Komnas HAM

Menurut Frits Ramandey, hal tersebut adalah tindakan siklus kekerasan yang terus terjadi.

|
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua turut berbela sungkawa atas gugurnya Anggota TNI di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Hal itu disampaikan, Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, Minggu (16/4/2023).

"Kami Komnas Ham Papua turut berbela sungkawa, atas gugurnya aparat TNI yang menjadi korban kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," ujarnya.

Menurut Frits Ramandey, hal tersebut adalah tindakan siklus kekerasan yang terus terjadi.

"Sungguh sangat disayangkan," terangnya.

Baca juga: Penyerangan TNI di Nduga, Sebby Sambom: Ulah KKB Egianus Kogoya!

Ramandey menjelaskan, dalam perspektif Hak Asasi Manusia, konflik dimana-mana, itu tidak bisa menyelesaikan masalah.

"Konflik itu selalu menimbulkan kekerasan baru."

"Dalam konteks Papua sekarang, kalau negara membiarkan TNI - Polri berhadapan langsung dengan Kelompok Kriminal bersenjata , yang ada siklus kekerasan akan terus terjadi silih berganti," sambung Ramandey.

Diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah pimpinan Panglima Komando Daerah Petahanan (Kodap) III Ndugama Derakma, Egianus Kogoya kembali beringas.

Kali ini, KKB mengklaim telah menembak sembilan anggota TNI di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) sore.

Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman angkat bicara mengenai penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Satgas TNI Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga.

Herman mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (15/4/2023), tepatnya pukul 16.30 WIT.

“Benar Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KKB," ujar Herman Taryaman.

Herman menjelaskan, akibat serangan dan tersebut, masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka.

"Sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan. Upaya komunikasi terhambat lantaran cuaca yang turun hujan dan berkabut."

“Sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut,” sambung Herman.

Dikatakan Herman, walau terkendala cuaca hingga kini upaya bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved