ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Dirayakan Setiap Tanggal 1 Mei, Ini Sejarah Peringatan Hari Buruh

Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei. Tahun ini, Hari Buruh jatuh pada Senin (1/5/2023). Simak sejarah Hari Buruh berikut ini.

Tribunnews/Naufal Lanten
Massa aksi dalam peringatan Hari Buruh Internasional di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) - Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei. Tahun ini, Hari Buruh jatuh pada Senin (1/5/2023). Simak sejarah Hari Buruh berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei. Tahun ini, Hari Buruh jatuh pada Senin (1/5/2023).

Tahun ini, Hari Buruh atau May Day jatuh pada Senin (1/5/2023).

Hari Buruh ini diperingati untuk membangun hubungan kerja antara buruh dengan pekerja lainnya agar kondusif, harmonis, serta dinamis.

Selain itu, May Day sendiri adalah gerakan para serikat buruh dan pekerja di seluruh dunia untuk mengenang para buruh yang menyuarakan aspirasi mereka.

Pada momen ini, biasanya mereka berkumpul untuk melakukan aksi unjuk rasa menuntut hak-hak pekerja yang selama ini dibungkam perusahaan.

Baca juga: Sambut Hari Buruh, Masyarakat Diajak Untuk Tetap Jaga Kenyamanan Kota Jayapura

Massa buruh menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung KPU, dalam peringatan Hari Buruh, Minggu (1/5/2022).
Massa buruh menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung KPU, dalam peringatan Hari Buruh, Minggu (1/5/2022). (Tribunnews/Fandi Permana)

Tema Hari Buruh 2023

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menetapkan tema Hari Buruh 2023 adalah World Day for Safety and Health at Work atau Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia.

Tema tersebut diangkat sebagai pengingat bagi perusahaan top global untuk tetap menjaga lingkungan kerja yang aman dan sehat serta menjaga prinsip dasar dan hak di tempat kerja.

Adpaun tema kali ini diambil ILO setelah melakukan perundingan dengan para ahli.

Sejarah Hari Buruh atau May Day

Dikutip dari laman Pemerintah Kota Surakarta, sebelum abad ke-19 Hari Buruh atau May Day ini dirayakan untuk pergantian musim di Amerika Serikat.

Kemudian Hari Buruh ini lahir dari sebuah federasi internasional, kelompok sosialis dan serikat buruh yang mendukung para pekerja dan menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh atau May Day.

Hal itu karena para demonstran yang sebagian besar merupakan pekerja atau buruh menuntut hak atas jam kerja di negara Amerika Serikat yang dianggap tak sesuai.

Sejak saat itulah terjadi aksi yang dilakukan oleh para buruh di Chicago AS.

Sehingga momen penting para buruh ini diperingati sebagai Hari Buruh Internasional.

Pada 1 Mei 1886, organisasi Federasi Buruh Amerika meminta pekerja di seluruh negeri untuk mogok agar tuntutan 8 jam kerja dapat dipenuhi untuk disetujui.

Pekerja atau buruh pun mengikuti arahan dari organisasi dan melakukan mogok kerja hingga beberapa waktu.

Kemudian di tanggal 3 Mei 1886, aksi yang dilakukan para buruh itu berubah menjadi anarkis.

Baca juga: Bukan Disandera, Begini Pengakuan 15 Buruh Bangunan yang Diancam KKB Nduga Pimpinan Egianus Kogoya

Kejadian itu kemudian dikenal sebagai Haymarket Affair.

Momen ini diperingati sebagai waktu untuk menghormati perjuangan para buruh di Chicago, Konferensi Sosialis Internasional pada 1889.

Perayaan ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan serta menghormati para pekerja atau buruh di seluruh dunia.

Karena ratusan ribu buruh di AS berusaha menghentikan dominasi kelompok borjuis, kelompok pemilik modal.

Namun, aksi tersebut berubah menjadi peristiwa berdarah lantaran polisi menembaki para buruh, peristiwa itu kemudian dikenang sekaligus diperingati sebagai Hari Buruh oleh Presiden AS Grover Cleveland mulai dari tahun 1891.

Hari Buruh muncul dari sejarah yang menyedihkan dan kelam yang dialami oleh para pekerja atau buruh.

Pencetus Hari Buruh

Pencetus Hari Buruh adalah seorang pemimpin serikat pekerja United Brotherhood of Carpenter, J McGuire.

Lahir di Irlandia, McGuire dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang serba kekurangan, bahkan kemiskinan membuatnya terpaksa berhenti dari sekolah pada usia 11 tahun.

McGuire pun menyempatkan diri untuk mengikuti kelas belajar malam gratis di Cooper Union, dan pada akhirnya tahun 1867 McGuire dipekerjakan sebagai tukang pembuat piano, di Toko Piano Haines.

Akan tetapi selama bekerja di toko tersebut, McGuire dihadapkan sejumlah tekanan.

Baca juga: Ketika Para Buruh Bertarung Mempertahankan Nasib di Tengah ‘Kejamnya’ Perusahaan Sawit di Papua

Tekanan tersebut, seperti jam kerja yang panjang, serta upah rendah.

Hingga akhirnya McGuire nekat memimpin perlawanan atas pemotongan upah yang ada di kota Haines.

Imbas perbuatannya, McGuire terancam dipecat dari tempatnya bekerja.

Pada Mei 1874 McGuire bahkan membantu para buruh untuk mendirikan Partai Sosial Demokrat, yang kemudian berubah nama menjadi Partai Sosialis Buruh.

Dikutip dari laman Departemen Tenaga Kerja AS, dol.gov, serikat pekerja pun tumbuh dari 2.042 anggota pada 1881 menjadi 5.789 pada 1885,

Hari Buruh di Indonesia

Hari Buruh diperingati pada masa kolonial Hindia Belanda dan peringatan itu dimulai oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee pada 1 Mei 1918.

Kala itu, Adolf Baars, seorang tokoh sosialis asal Belanda memprotes harga sewa tanah milik para buruh yang terlalu murah untuk dijadikan sebuah perkebunan.

Adolf juga memprotes tindakan para kolonial yang telah melakukan pemotongan gaji.

Hal ini yang kemudian mendorong para untuk menggelar protes pada 1 Mei.

Pada tahun 1926, peringatan Hari Buruh sempat ditiadakan.

Namun, pada 1 Mei 1946, Kabinet dari Sjahrir kembali melegalkan peringatan Hari Buruh.

Hal ini ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1948 yang mengatur bahwa setiap 1 Mei, buruh dan pekerja boleh untuk tidak bekerja.

Pada UU tersebut, juga mengatur atas perlindungan anak serta hak-hak perempuan sebagai seorang pekerja.

Lantas, pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 1 Mei 2013 ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.

Pada kesempatan ini para buruh juga diperbolehkan menuntut hak-haknya.

(Tribunnews.com/Pondra Puger/Namira)

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul Hari Buruh atau May Day 2023: Tema, Sejarah, Pencetus Hari Buruh Pertama Kali

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved