YPMAK

Program Kampung YPMAK Berikan Manfaat Bagi Masyarakat Suku Amungme dan Kamoro

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) terus berkomiten mensejahterakan warga dengan melalukan berbagai program kegiatan. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) terus berkomiten mensejahterakan warga dengan melalukan berbagai program kegiatan.

Program dicanangkan YPMAK salah satunya adalah Program Kampung bersentuhan langsung kepada warga baik di area pegunungan dan pesisir pantai Kabupaten Mimika yang di huni oleh masyarakat asli suku Amungme dan Kamoro.

Program kampung YPMAK yang berlangusung sejak tahun 2021 lalu ini tersebar di 62 kampung wilayah pesisir dan 59 kampung mencakup 10 lembah atau wilayah di area pegunungan.

Baca juga: Methodius Kossay, Sang Doktor Ilmu Hukum Peserta Beasiswa YPMAK

Program kampung dibentuk YPMAK ini secara langsung melibatkan masyarakat dengan adanya Kelompok Kerja (Pokja) di masing-masing kampung.

Kepengurusan Pokja ini didampingi langsung oleh pihak YPMAK, aparat kampung agae masyarakat dapat memilih putra-putri terbaik untuk menjalankan program kampung tersebut.

 

 

Program kampung ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di kampung, di mana program tersebut di kerjakan oleh masyarakat sendiri, hasil dan upah kerja juga diberikan kepada masyarakat melalui pengurus Pokja yang telah ditentukan.

Sejak berganti nama dari LPMAK ke YPMAK kini segala program kerja dilakukan secara akuntabel, transparan, dan tepat sasaran di mana itu semua wajib dilakukan oleh semua pengurus YPMAK.

"Jadi tujuan program kampung ini adalam memberdayakan masyarakat di wilayah pegunungan dan pesisir Kabupaten Mimika selaku pemilik hak ulayat," kata Direktur YPMAK, Vebian Magal kepada Tribun-Papua.com, Jumat (5/5/2023).

Dikatakan Vebian bahwa, program kampung dicanangkan YPMAK lebih kepada mengembangkan perekonomian masyarakat melalui padat karya.

"Program ini sangat bagus dan disetujui oleh pembina YPMAK yaitu PTFI yang bertujan agar masyarakat bisa kerja untuk mendapatkan uang dari hasil kerjanya tersebut.

Baca juga: Vebian Magal Tegaskan Tidak Ada Pimpinan YPMAK Ikut Berpolitik

Selain itu melalui program ini masyarakat bisa menjaga kampung mereka sendiri baik dari sisi kebersihan, dan kesehatan. Dan yang paling penting adalah rasa memiliki hasil pekerjaan," kata Vebian.

Lanjutnya terkait program kampung ini tim Pokja juga selalu di monitoring oleh YPMAK selama kegiatan berlangsung bahkan melihat perkembangan program tersebut apakah berjalan atau tidak.

"Faktanya banyak kegiatan berjalan dan masyarakat merasa senang dengan hadirnya YPMAK dengan program kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung ini," tuturnya.

Lebih lanjut kata Vebian bahwa, tidak main-main YPMAK menggelontorkan anggaran untuk program kampung yang berjalan hingga tahun 2023 ini.

"Setiap tahun kami anggarkan Rp 40 miliar baik untuk di pegunungan dan pesisir dan telah berjalan hingga tahun 2023 ini," katanya.

Tambahnya, anggaran Rp 40 miliar trsebut dibagi dua yaitu wilayah pegunungan Rp 20 miliar dan pesisir Rp 20 miliar.

"Semuanya sama rata di setiap kampung sehingga sampai tahun 2023 ini total anggarannya adalah Rp 120 miliar khusus untuk program kampung," ucapnya.

Ia berharap, penggunaan uang ini dapat maksimal guna menggembangan perekomian masyarakat di setiap kampung," harapnya. (*)