ADU JOTOS Warnai Pleno Majelis Rakyat Papua Selatan, Kok bisa?

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Rapat pleno pengumuman nama-nama calon anggota Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS) diwarnai adu jotos.

Keributan tersebut berawal dari adanya aksi protes dari sejumlah peserta yang tidak setuju dengan nama-nama yang ditetapkan.

Panitia seleksi kabupaten Merauke, Dominikus Cambu mengatakan, nama-nama yang bakal diajukan ke penjabat gubernur tersebut dinilai tidak sesuai.

Baca juga: Anggota MRP Papua Selatan Siap Diplenokan Dalam Waktu Dekat

"Ada beberapa nama yang kami rasa diubah sehingga kami komplain. Untuk selanjutnya, kami akan minta ke penjabat gubernur agar membatalkan hasil pleno hari ini, dan penjabat gubernur ambil alih, " kata Dominikus Cambu kepada wartawan usai rapat pleno di Careinn Hotel, Merauke, Rabu (31/5/2023).

Sementara itu, ketua panitia seleksi MRPS, Dominikus Buliba Gebze menjelaskan, tugas panitia seleksi MRPS Papua Selatan telah selesai dan selanjutnya akan diserahkan ke pemerintah Provinsi Papua Selatan.

"Ini masih berproses, tugas kami sudah selesai dan kami akan serahkan ke pemerintah, selanjutnya pemerintah akan memproses. Pastinya nanti akan ada nama-nama yang dikeluarkan dari pusat dan bakal diumumkan," ujarnya.

Buliba menuturkan,  sebanyak 33 nama yang diajukan dan 33 menjadi daftar tunggu, sehingga jumlah tersebut masih perlu diseleksi kembali di tingkat atas.

Pantauan Tribun-Papua.com di lapangan, pembacaan nama-nama diwarnai teriakan protes hingga pukul meja.

Tak hanya itu, saling tonjok pun terjadi ketika satu di antara peserta membogem ketua panitia seleksi Provinsi Papua Selatan. (*)