ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Bicara Konflik Papua, Sosok Ini Minta Izin ke Panglima TNI: Boleh Toh Pak Saya Ngomong?

Megawati bicara seiring dengan konflik bersenjata antara TNI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Merdeka (TPNPB) yang tak kunjung selesai.

|
Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan dalam acara peresmian dan pengukuhan Komandan KRI Bung Karno-369 di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (1/6/2023). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Ada yang menarik dalam acara peresmian Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Karno-369 di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/6/2023).

Pasalnya, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, yang hadir pada kesempatan itu, meminta izin kepada Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, kala ingin berbicara soal masalah Papua yang dinilai tak kunjung usai.

"Saya lihat yang maju ke Papua ini. Saya terus bilang, kalau saya masih komandan, boleh toh Pak ngomong, kalau saya masih komandan saya turunkan di sana berapa batalion. Keren kan," kata Megawati.

Baca juga: Pilot Susi Air Mau Ditembak Mati, Anggota DPR Papua: Tunjukkan ke Dunia TPNPB-OPM Tidak Sejahat Itu

Hal itu Megawati ungkapkan di depan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang mendampinginya memberi sambutan.

Megawati ingin menerjunkan batalion tentara ke Papua, seiring dengan konflik bersenjata antara TNI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Merdeka (TPNPB) yang tak kunjung selesai.

Menurutnya, pengerahan sekian jumlah batalion ini untuk menciptakan efek gentar atau deterrent effect.

Megawati yang juta Anak Presiden ke-1 RI, Soekarno,. itu tak memungkiri bahwa bahwa TPNPB juga merupakan warga negara Indonesia. 

Namun, mereka diprovokasi dan tidak diberi pengetahuan.

"Saya kan mikir ini (jumlah TPNPB) hanya segitu. Lah, kok, dipateni (dibunuh) dal, del, dal, del, matek," kata Ketua Umum PDIP itu.

"Kok urusan Papua, menurut saya, tidak selesai-selesai. Saya bingung sendiri," ujar dia.

Megawati beranggapan bahwa pengerahan sekian jumlah batalion di Papua juga dapat memicu efek psikologis pula bagi musuh sekaligus observasi medan tempur.

Megawati mengaku kini hanya bisa diam saja karena memang tak berwenang memberi perintah apapun kepada TNI.

Ia kemudian mengenang masa ketika menjadi Wakil Presiden dan Pesiden saat Reformasi baru seumur jagung.

Ia mengaku geram ketika pasukan TNI banyak gugur saat pemerintahannya menggelar operasi militer di Aceh.

Megawati mengeklaim dirinya cukup keras dalam hal ini, apalagi ia mengaku menemukan bahwa para prajurit tewas mengenaskan karena hanya membawa separuh senjata ketika satu batalion maju tempur.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved