ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Konflik di Nabire Papua

Buntut Sengketa Batas Tanah, 6 Rumah Dibakar di Kampung Urumusu Nabire

Pembakaran ini menyusul kericuhan akibat sengketa batas tanah yangberujung tewasnya dua warga pada Senin(5/6/2023).

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Tribun-Papua.com/Istimewa
DIBAKAR - Enam unit rumah milik warga dari Suku Dani dibakar di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Sabtu (10/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Enam unit rumah milik warga dari Suku Dani dibakar di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Sabtu (10/6/2023).

Pembakaran ini menyusul kericuhan akibat sengketa batas tanah yangberujung tewasnya dua warga pada Senin(5/6/2023).

Wakapolres Nabire, Kompol I Wayan Laba, menyebut pembakaran berlangsung pada pukul 08.00 WIT.

Sementara, pembakaran dilakukan oleh oleh Suku Mee.

Baca juga: Sengketa Batas Tanah, 2 Warga Tewas di Nabire Papua Tengah: Pemerintah Segera Turun Tangan!

Polisi pun turun tangan untuk memediasi persoalan ini.

Tokoh masyarakat dari kedua belah pihak dipertemukan di Polsek Uwapa, daerah Topo.

Kepala Suku Mee Topo, John Madai, dan Sekretaris Distrik Uwapa, Karel Petege hadir dalam pertemuan ini.

"Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas aksi pembakaran rumah yang dilakukan oleh suku Mee terhadap rumah-rumah masyarakat suku Dani di Kampung Urumusu," kata I Wayan Laba melalui keterangan tertulis, diterima Tribun-Papua.com.

Adapun rumah yang dibakar adalah milik Airon Wanimbo (2 unit), Bensin Wanimbo (2 unit), dan Gembi Wonda (2 unit).

"Saat terjadi pembakaran, rumah-rumah tersebut tidak memiliki penghuni," ujarnya.

Dalam pertemuan, John Madai dan Karel Petege mengungkapkan upaya mereka untuk meredam dan mengimbau masyarakat suku Mee agar tidak melakukan pembakaran, namun imbauan tersebut tidak diindahkan.

Baca juga: Penjelasan Polisi Terkait Pembakaran Rumah Warga Pasca Konflik di Nabire Papua

Dirinya juga mengharapkan agar kejadian serupa tidak terulang dan memilih untuk menunggu hasil mediasi.

Wayan mengajak kedua tokoh adat untuk membantu Polri menjaga situasi Kamtibmas dengan mencegah terjadinya tindakan serupa di masa depan.

"Kedua belah pihak telah mengalami korban dalam insiden ini, namun jika tindakan semacam ini terus terjadi, maka pertikaian lebih lanjut dapat terjadi," ungkapnya.

Setelah berkoordinasi, personel Polres Nabire diterjunkan ke lokasi kejadian guna melakukan pengamanan dan penyelidikan di tempat kejadian. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved