Jalan Holtekamp Papua Dipalang
Ini Penjelasan Warga Atas Pemalangan Jalan Holtekamp di Kota Jayapura
Tiga truk tanah karang digunakan menutup total ruas jalan. Pemalangan itu sudah berlangsung hampir 2 jam, sejak pukul 12.14 WIT hingga 13.31 WIT.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Keluarga Merauje kembali memblokade jalan raya Holtekamp, Kota Jayapura, Sabtu (24/6/2023) siang.
Mereka kecewa lantaran pemerintah belum membayar penuh hak ulayat mereka yang selama ini digunakan untuk pembangunan jalan tersebut.
Tiga truk tanah karang digunakan menutup total ruas jalan.
Pemalangan itu sudah berlangsung hampir 2 jam, sejak pukul 12.14 WIT hingga 13.31 WIT.
Baca juga: BREAKING NEWS: Jalan Holtekamp Kota Jayapura Dipalang, Ada Apa?
Keluarga Merauje merasa kecewa atas janji pemerintah yang belum bisa menyelesaikan pembayaran tanah jalan yang menghubungan Distrik Jayapura selatan dan Distrik Muara Tami ini.
Steven Siahainenia yang diberikan Hak kuasa bicara mengatakan, pemalangan yang dilakukan ini di atas tanah bersertifikat.
"Kami lakukan pemalangan ini di atas tanah kami yang bersertifikat," ujar Steven Siahainenia di Holtekamp.
Steven katakan, sebelumnya keluarga Meruje sempat lakukan pemalangan, namun respon pemerintah cepat untuk turun langsung menemui mereka.
"Waktu itu, dalam pertemuan bapa Kadis PUPR Papua katakan bahwa, akan menyelesaikan masalah ini. Tapi, sampai saat ini belum juga diselesaikan," ujarnya.
Kata Steven, pihak keluarga sudah memberikan waktu selama 2 minggu, namun karena pemerintah abaikan, sehingga hari ini kembali lakukan pemalangan.

"Belum ada kejelasan jadi kami palang," tegasnya.
Tak hanya itu, kata Steven, tiga minggu lalu keluarga sempat lakukan pertemuan dengan pemerintah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua, namun tidak ada kepastian.
"Hasil pertemuan ngambang, tidak ada kejelasan sama sekali. Untuk itu, kami kecewa dan lakukan pemalangan," ucapnya.
Baca juga: Cuaca Buruk, Proses Evakuasi Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air di Yalimo Terhenti
Ia menambahkan, pemalangan ini sebagai wujud kekecewaan keluarga atas ketidakpastian mengenai pembayaran hak ulayat.
Sementara itu, berdasarkan Pantauan Tribun-Papua.com, aparat pihak Polresta Jayapura Kota sudah berada di TKP guna bernegosiasi dengan keluarga. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.