ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Bulan Bung Karno 2023

Megawati Sapa dan Bakar Semangat Ratusan Ribu Simpatisan dan Kader PDI Perjuangan

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri menyapa dan membakar semangat seluruh simpatisan dan kader yang hadir.

|
Istimewa
Megawati Soekarno Putri Ketum PDI Perjuangan 

TRIBUN-PAPUA.COM, Jayapura - Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta penuh dengan kader dan simpatisan dari seluruh perwakilan daerah yang ada di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke, Sabtu (24/6/2023).

Ratusan ribu simpatisan dan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan antusias mengikuti Bulan Bung Karno di bulan Juni setiap tahunnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri menyapa dan membakar semangat seluruh simpatisan dan kader yang hadir.

"Perintah Konsitusi bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara sehingga PDI Perjuangan dapat menang kembali," ujar Ketum PDI Perjuangan Megawari Seokarno Putri.

Isi Pasal 34 UUD 1945 ayat (1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. 

PDI Perjuangan menggerakan kader untuk membantu penanganan stunting hingga daerah.

Kata Megawati, rakyat itu gampang ditemui, tanya kesulitan warga, rangkul anak-anak mereka, makanya harus turun dan temui masyarakat.

Selanjutnya, Megawati tanyakan seluruh simpatisan yang hadir di Stadion Gelora Bung Karno agar wajib memenangkan Capres PDI Perjuangan yakni Ganjar Pranowo.

Berikut penjelasan terkait bulan Juni di tiap tahunnya diperingati sebagai Bulan Bung Karno.

Hal tersebut dikarenakan di bulan Juni, terdapat beberapa momen yang melibatkan sang Proklamator.

Di antaranya Kelahiran Pancasila, lahirnya Ir Soekarno, dan wafatnya Bung Karno.

Maka dari itu, setiap bulan Juni selalu diperingati Bulan Bung Karno.

Hari Lahir Pancasila (1 Juni)

Tanggal 1 Juni adalah peringatan Hari Lahir Pancasila.

Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dikarenakan bertepatan saat sidang BPUPKI.

Dalam sidang BPUPKI tersebut, Ir Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk "Lahirnya Pancasila" berkesempatan menyampaikan gagasan mengenai konsep awal Pancasila.

Dikutip dari laman resmi Kemenkeu, pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul.

Setelah itu, Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Bung Karno sebagai "Lahirnya Pancasila" dalam kata pengantar buku yang berisi pidato itu.

Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia yang dinamai Pancasila.

Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas.

Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama "Kebangsaan", sila kedua "Internasionalisme atau Perikemanusiaan", sila ketiga

"Demokrasi", sila keempat "Keadilan sosial", dan sila kelima "Ketuhanan yang Maha Esa".

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka BPUPKI membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan.

Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.

Kelahiran Bung Karno (6 Juni)

Kemudian, hal kedua yang membuat bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno karena kelahiran Bung Karno.

Ir Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur.

Soekarno lahir dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Dikutip dari laman resmi SMA 13 Semarang, ayah Bung Karno merupakan seorang guru di sekolah dasar berdarah Jawa.

Sementara ibunya, merupakan putri dari keluarga bangsawan Bali.

Baca juga: Hadiri Acara Puncak Bulan Bung Karno, Airlangga hingga Zulhas Tiba di GBK

Soekarno adalah anak ketiga dari empat bersaudara.

Masa kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulungagung, Jawa Timur.

Soekarno memasuki sekolah dasar di Eerste Inlandse School di Mojokerto, lalu pindah ke Europeesche Lagere School pada tahun 1911.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Soekarno melanjutkan pendidikan di Hogere Burger School, Surabaya.

Lalu pendidikan selanjutnya, Soekarno memilih jurusan teknik sipil di Technische Hoogeschool, Bandung pada tahun 1921 dan mendapatkan gelar insinyur pada tahun 1927.

Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Kawasan GBK Hadiri Puncak Bulan Bung Karno

Wafatnya Bung Karno (21 Juni)

Hal terakhir yang membuat bulan Juni menjadi Bulan Bung Karno adalah bertepatan dengan wafatnya Ir Soekarno.

Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Awal mula kemunduran kepemimpinan Soekarno karena terjadinya insiden G30S pada tahun 1965.

Akibat G30S kondisi Indonesia tidak stabil yang mengharuskan Soekarno bertindak mengeluarkan surat perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Dari Surat inilah kemudian mandat kepemimpinan berpindah ke Soeharto.

Secara resmi, Soeharto menjadi Presiden Indonesia pada tahun 1967.

Berita ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul https://www.tribunnews.com/nasional/2023/06/24/apa-itu-bulan-bung-karno-dilakukan-setiap-bulan-juni-untuk-peringati-ir-soekarno?page=all

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved