PSM Makassar Kalah dari Dewa United di Kandang, Bernardo Tavares Ungkap Penyebabnya

TRIBUN-PAPUA.COM - PSM Makassar menelan kekalahan saat menjamu Dewa United pada pekan kedua Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bj Habibie Kota Parepare, Sabtu (8/7/2023).

PSM Makassar harus mengakui keunggulan Dewa United setelah laga berakhir dengan skor 1-2.

Saat jalannya laga, PSM Makassar sebenarnya sempat unggul lebih dulu lewat tandukan Kenzo Nambu.

Namun, pada pada awal babak kedua, pemain Dewa United Dimitrios Kolosov menyamakan kedudukan juga lewat sundulan.

Baca juga: Pemain PSM Makassar Jadi Korban Rasisme setelah Lawan Persija, Manajemen Juku Eja Bereaksi

Dewa United memastikan kemengan lewat striker andalannya Alex Martins di injury time.

Gol Alex Martins memanfaatkan serangan balik dan sundulan pemain asal Brazil ini tak mampu ditahan Reza Arya.

Skor 2-1 untuk keunggulan Dewa United atas PSM Makassar bertahan sampai akhir babak kedua.

Seusai laga, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengatakan ada beberapa hal penyebab kekalahan timnya.

Satu di antaranya adalah kartu merah yang diterima Erwin Gutawa di menit-menit akhir yang membuat transisi bertahan tidak seimbang.

Baca juga: PSM Makassar vs Dewa United, Agung Mannan Akui Tak Mudah Lawan Mantan Tim

Selain itu, Bernardo Tavares 'berjudi' saat situasi imbang dengan memasukkan beberapa pemain. Namun hal itu tidak sesuai ekpektasi di lapangan.

Para pemain sangat bernafsu untuk mendapatkan gol kedua sehingga pertahanan Laskar Pinisi tidak rapat.

Hal itulah kemudian yang dimanfaatkan pemain lawan.

“Kenapa kita kalah karena kita mencoba untuk memaksakan dapatkan gol kedua dan apa yang terjadi, kita juga dapat kartu merah,” katanya saat post match, Sabtu (8/7/2023).

“Saya memilih ambil risiko untuk membuat pergantian untuk menambah peluang kita di depan tapi sayangnya kita tidak berhasil mencetak gol kedua,” sambung Tavares.

Baca juga: Pesan Bernardo Tavares untuk Suporter PSM Makassar di Liga 1 Musim Ini

Pelatih 43 tahun itu menyadari transisi pertahanan kurang maksimal.