Info Papua Selatan
PERTAMA di Timur Indonesia, Kereta Api Bakal Dibangun di Papua Selatan: Rute Merauke-Boven Digoel
Meski begitu, rencana ini mesti dimatangkan agar tidak menjadi beban bagi APBD bagi Provinsi Papua Selatan atau kabupaten yang dilalui.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Masyarakat di ujung timur Indonesia boleh berbangga hati.
Sebab, pemerintah merencanakan pembangunan transportasi kereta api dengan rute Kabupaten Merauke-Kabupaten Boven Digoel.
Adapun jarak rel Kereta api sepanjang 600Km dan meliputi 7 stasiun yang bakal dilalui.
Direncanakan, pengerjaan konstruksi jalur rel Kereta Api Merauke-Boven Digoel bakal dikerjakan tahun 2025.
Meski begitu, rencana ini mesti dimatangkan agar tidak menjadi beban bagi APBD bagi Provinsi Papua Selatan atau kabupaten yang dilalui.
Baca juga: Transportasi Kereta Api Bakal Hadir di Papua Selatan, Ini Kata Pj Gubernur Apolo Safanpo
Penjabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, menyebut sisi kemanfaatan dari transportasi kereta api tersebut harus diperhitungkan lebih matang lagi.
"Dari sisi teknis sangat dimungkinkan karena kita berada di wilayah yang datar,” kata Apolo kepada wartawan di Merauke, Kamis (13/7/2023).
Kepala dinas Perhubungan Provinsi Papua Selatan, Nelson Sasarari, mengatakan, perencanaan jalur Kereta Api dibangun untuk membuka isolasi transportasi material.
"Drafnya sementara kami masih susun untuk tim asistensi dari kementrian dengan kami Provinsi untuk bagaimana harus duduk bersama memikirkan percepatan pembangunan rel kreta api. Setelah ini saya akan laporkan ke bapak Gubernur untuk persetujuan," katanya.
Desain perencanaan dari pemerintah pusat telah ada untuk percepatan pembangunan di wilayah Provinsi Papua Selatan, salah satunya pengadaan transportasi Kereta Api.

Tanggapan Warga
Intelektual muda Marind, Hendrikus Mahuze, berharap insfrastruktur Kereta Api yang bakal dibangun di Papua Selatan harus memberikan dampak kesejahteraan untuk masyarakat.
Meski menjadi satu kerinduan pemerintah untuk membangun sarana transportasi darat Kereta Api, diharapkan perencanaannya dapat dilakukan secara matang agar tidak membebani pemerintah daerah.
"Kami sangat apresiasi sekali jika benar-benar perencanaan pembangunan transportasi jalur darat khususnya Kereta Api dapat diwujudkan," kata Hendrikus saat ditemui Tribun-Papua.com di salah satu hotel di Merauke, Jumat (14/7/2023).
Ketua Lembaga Masyarakat Adat Marind Kabupaten Merauke, Ignatius Bole Gebze meminta agar sebelum dilakukan pembangunan insfrastruktur, pemerintah diharapkan melakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilik lahan agar tidak terjadi kesalahpahaman dikemudian hari.
Baca juga: Kereta Api Bakal Hadir di Papua Selatan, Ini Tanggapan Masyarakat
Ignatius juga berharap kepada masyarakat yang lahannya bakal dibangun insfrastruktur atau rel Kereta api, dapat bersedia berbagi kepada pemerintah demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
"Semua kembali ke masyarakat, dan saya harap masyarakat bersedia untuk lahannya dipakai untuk lintasan rel Kereta api nantinya.” (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.