ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Wisata Papua

Kunjungi Wisata 'Pulkam', Triwarno Purnomo: Bukan Jalan-jalan Biasa

Triwarno tidak ikut dalam rombongan pertama yang menginap di lokasi pengamatan Burung Cenderawasih milik Alex Waisimon itu.

Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Burung Cenderawasih di lokasi pengamatan kedua sedang bertengger di dahan pohon di Isyo Hill's Bird Watching, Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura. 

Serta kepala perangkat daerah yakni Kepala Dinas Pariwisata, Ted Mokay. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Herald Berhitu, dan lainnya tiba di lokasi pengamatan pertama.

Menunggu hampir satu jam, "burung surga" itu tak kunjung mampir di tempatnya. Rombongan pun memutar arah, untuk melihat dari sisi yang lain di lokasi itu.

Baca juga: Wisata Papua: Mengamati Cenderawasih si Burung Surga di Kabupaten Jayapura

Namun hanya ada satu ekor burung yang nampak.

Akhirnya, Alex Waisimon mengarahkan untuk berjalan menuju lokasi kedua. Posisi lokasi pengamatan di titik kedua cukup jauh dan menanjak. Ada beberapa penginapan dan menara yang dibangun. Juga tempat pelepasan hewan milik BKSDA Papua.

Di tengah perjalanan mendaki itu, rombongan Sekda Hana Hikoyabi bersama sang suami, Marthen Sarwom yang setia menemani nampak kelelahan dan tidak ingin melanjutkan perjalanan.

Tiba di lokasi pengamatan kedua, suara burung Cenderawasih mulai terdengar. Suaranya yang riuh, nampak seperti burung ekor kuning itu sedang bermain-main bersama kawanananya.

 

 

Burung-burung itu, bertengger di dahan pohon dapat di lihat dari balik lokasi pengamatan yang sudah disiapkan.

Tempat pengamatan tersebut dibuat dari daun kelapa kering berbentuk kotak kubus, memakai kayu, ada dua buah lubang untuk menaruh handphone atau kamera untuk mengambil gambar dan video.

Dari lokasi itu, nampak dua burung Cenderawasih sedang bermain, dibagian badannya berbulu coklat dan berekor kuning. Terbang ke atas lalu kembali lagi.

Kata Alex Waisimon, itu Cenderawasih 12 Antena” atau bahasa setempat di sebut “Cenderawasih Mati Kawat”.   

Setelah mengambil beberapa foto dan video rombongan pun kembali ke lokasi pengamatan.

Baca juga: Rekomendasi 10 Destinasi Wisata Papua di Kota Jayapura, Ada Pantai Base G hingga Bukit Jokowi

Triwarno menjelaskan, di Isyo Hill's untuk memantau Cendrawasih sudah cukup terkenal di mancanegara, namun perlu diintervensi untuk pengembangan-pengembangan dalam rangka prasarana untuk membuat kedatangan wisatawan aman dan nyaman.

"Lokasi tracking juga masih sangat alami," katanya.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved