ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Wisata Papua

Kunjungi Wisata 'Pulkam', Triwarno Purnomo: Bukan Jalan-jalan Biasa

Triwarno tidak ikut dalam rombongan pertama yang menginap di lokasi pengamatan Burung Cenderawasih milik Alex Waisimon itu.

Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Burung Cenderawasih di lokasi pengamatan kedua sedang bertengger di dahan pohon di Isyo Hill's Bird Watching, Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo sebut kunjungan wisata 'Pulkam' bukan sekedar jalan-jalan biasa, Minggu (30/7/2023).

Triwarno tiba di lokasi Isyo Hill's Bird Watching di Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang sekitar pukul 15.00 WIT.

Pemerintah Kabupaten Jayapura melaksanakan kunjungan wisata dalam rangka untuk melihat destinasi wisata yang perlu di kembangkan sekaligus melihat persiapan masyarakat dan forkopimda di daerah untuk menyambut Hari Kemerdekaan di 17 Agustus 2023 nanti.

Baca juga: Alex Waisimon: Lembah Grime Disiapkan Sebagai Destinasi Wisata Minat Khusus

Triwarno tidak ikut dalam rombongan pertama yang menginap di lokasi pengamatan Burung Cenderawasih milik Alex Waisimon itu.

Rombongan pertama di pimpin oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi yang terlebih dahulu bertolak dari Kantor Bupati Gunung Merah, Sentani pukul 21.00 WIT, dan tiba di lokasi untuk beristirahat sekitar pukul 22.00 WIT.

 

Pendiri Isyo Hill's Bird Watching dan Sekolah Alam Yombe Yawadatum, Alex Waisimon saat di wawancara di Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura dalam kunjungan wisata Pemerintah Kabupaten Jayapura 'Pulkam'.
Pendiri Isyo Hill's Bird Watching dan Sekolah Alam Yombe Yawadatum, Alex Waisimon saat di wawancara di Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura dalam kunjungan wisata Pemerintah Kabupaten Jayapura 'Pulkam'. (Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita)

 

Pasalnya, untuk melihat Burung Cenderawasih rombongan harus menuju lokasi pengamatan pada pukul 05.00 WIT dini hari.

"Jalan dari jam 5 pagi untuk menyaksikan atraski Burung Cendrawasih di Isyo Hills di Rhepang Muaif bersama dengan Sekda dan pimpinan OPD di Kabupaten Jayapura, mulai melakukan kegiatan sejak pagi," kata Triwarno.

Sebelum berjalan kaki menuju lokasi, rombongan diberikan petunjuk singkat, tidak memakai baju berwarna cerah, dan berbicara, atau menganggu, juga tidak boleh menyalakan senter ke arah atas.

Dari enam jenis burung yang ada di Isyo Hill's ada empat jenis burung dalam satu hari yang dapat di saksikan dan biasanya menjadi 'buruan' untuk di foto wisatawan.

Baca juga: Kembangkan Potensi Wisata, Pemkab Jayapura Bakal Buat Noken Park di Lokasi Wisata Burung Cendrawasih

"Jangan ribut kalau di hutan, tidak boleh ada HP bunyi, jadi sebenarnya minimal 4 jenis burung dalam satu hari, enam jenis ada disini. Kita akan berjalan 15 menit dari sini," ujar Alex Waisimon pendiri Isyo Hill's Bird Watching dan Sekolah Alam Yombe Yawadatum.

Rombongan dibagi menjadi dua tim, ke lokasi pertama dan kedua.

Setelah menempuh perjalanan selama sekitar 15 menit, tim yang terdiri dari Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo dan Sekda Hana, Asisten II Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Delila Giay.

Serta kepala perangkat daerah yakni Kepala Dinas Pariwisata, Ted Mokay. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Herald Berhitu, dan lainnya tiba di lokasi pengamatan pertama.

Menunggu hampir satu jam, "burung surga" itu tak kunjung mampir di tempatnya. Rombongan pun memutar arah, untuk melihat dari sisi yang lain di lokasi itu.

Baca juga: Wisata Papua: Mengamati Cenderawasih si Burung Surga di Kabupaten Jayapura

Namun hanya ada satu ekor burung yang nampak.

Akhirnya, Alex Waisimon mengarahkan untuk berjalan menuju lokasi kedua. Posisi lokasi pengamatan di titik kedua cukup jauh dan menanjak. Ada beberapa penginapan dan menara yang dibangun. Juga tempat pelepasan hewan milik BKSDA Papua.

Di tengah perjalanan mendaki itu, rombongan Sekda Hana Hikoyabi bersama sang suami, Marthen Sarwom yang setia menemani nampak kelelahan dan tidak ingin melanjutkan perjalanan.

Tiba di lokasi pengamatan kedua, suara burung Cenderawasih mulai terdengar. Suaranya yang riuh, nampak seperti burung ekor kuning itu sedang bermain-main bersama kawanananya.

 

 

Burung-burung itu, bertengger di dahan pohon dapat di lihat dari balik lokasi pengamatan yang sudah disiapkan.

Tempat pengamatan tersebut dibuat dari daun kelapa kering berbentuk kotak kubus, memakai kayu, ada dua buah lubang untuk menaruh handphone atau kamera untuk mengambil gambar dan video.

Dari lokasi itu, nampak dua burung Cenderawasih sedang bermain, dibagian badannya berbulu coklat dan berekor kuning. Terbang ke atas lalu kembali lagi.

Kata Alex Waisimon, itu Cenderawasih 12 Antena” atau bahasa setempat di sebut “Cenderawasih Mati Kawat”.   

Setelah mengambil beberapa foto dan video rombongan pun kembali ke lokasi pengamatan.

Baca juga: Rekomendasi 10 Destinasi Wisata Papua di Kota Jayapura, Ada Pantai Base G hingga Bukit Jokowi

Triwarno menjelaskan, di Isyo Hill's untuk memantau Cendrawasih sudah cukup terkenal di mancanegara, namun perlu diintervensi untuk pengembangan-pengembangan dalam rangka prasarana untuk membuat kedatangan wisatawan aman dan nyaman.

"Lokasi tracking juga masih sangat alami," katanya.

Kunjungan wisata ini adalah benar-benar memberikan manfaat.

"Ini juga diharapkan diingatkan kembali kepada saya bahwa pada saat melaksanakan wisata pulang kampung itu seperti ini. Agar perjalanan ini bukan sekedar jalan-jalan tapi benar-benar untuk pembangunan bagi masyarkat di Kabupaten Jayapura," ujarnya.

Di lokasi penginapan mempunyai fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari pelayanan kamar dan makanan. Ada 15 orang berusia sekitar 18 tahun yang putus sekolah, di pekerjakan oleh pendiri Isyo Hill's itu.

Setelah sarapan pagi, Triwarno dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Genyem Kota untuk melihat Tugu Peringatan Masuknya Injil di Genyem, Tugu Peringatan Koperasi Yawa Datum koperasi itu sangat eksis dan berkembang di wilayah Pasisifik, dan Tugu Jepang. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved