Wisata Papua
BESOK Pembukaan Festival Makan Papeda Digelar di Gerabah Kampung Abar Sentani
pesta budaya makan papeda di gerabah dilakukan karena lewat pesta ini hasil gerabah milik pengrajin dapat tersalurkan.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Helay Mbay Hote Mbay atau Satu Sempe Satu Piring Ikan adalah tema yang diangkat setiap pelaksanaan Festival Makan Papeda dengan wadah gerabah.
Festival itu digelar di Kampung Abar, Distrik Ebungfau, Kabupaten Jayapura mulai besok, 28 sampai 30 September 2023.
Ketua Pengrajin Gerabah Kampung Abar, Naftali Felle mengatakan kesiapan pengrajin gerabah untuk menyiapkan festival sudah maksimal.
Ada ratusan gerabah yang sudah dibuat untuk pesta makan papeda di hari terakhir festival.\
Baca juga: September 2023, Festival Makan Papeda di Kampung Abar Kembali Digelar
"Semua mama-mama telah menyiapkan sempe (gerabah) dalam jumlah yang banyak karena roh pestanya ada dalam sempe itu. Lewat kelompok pengambilan bahan baku sempe yang banyak," ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (27/9/2023).
Dikatakan persiapan pembuatan gerabah selama dua bulan. Pada pembukaan besok, kata Naftali, ada pameran hasil kerajinan dan kuliner yang terbuat dari sagu, yaitu sagu bakar, papeda bungkus, alat cetakan sagu, dan lainnya. Sementara, untuk pesta makan papeda nanti, pengunjung akan makan papeda di gerabah dan membawa pulang gerabah dengan gratis.
"Pameran kerajinan akan berlangsung selama dua hari. Jadi empat hingga lima orang satu sempe (gerabah). Makan papeda habis bawa sempe pulang gratis," katanya.
Naftali mengatakan mendapat dukungan dari pemerintah kampung sebesar Rp. 40 juta, ada juga beberapa donatur, dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) lewat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Papua, dan Pemkab Jayapura.
"Selama pembuatan sempe, sebagian dana dibagikan kepada yang mereka bagi ke ibu-ibu yang punya sempe kegiatan pembuatan pondok, jadi panitia ada bagi kegiatan pariwisata provinsi turun ke Kampung, karena ada bagian yang dibiayai oleh panitia," ujarnya.
Pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan swasta untuk ikut terlibat dalam festival.
Dijelaskan, sagu untuk membuat papeda sudah disiapkan oleh masing-masing keluarga.
"Karena festival ini milik kita sehingga seluruh masyarakat siapkan sagu dan Ikan. Tapi ada juga yang sudah disipakan sebanyak lima karung," ujarnya.
Naftali mengatakan pesta budaya makan papeda di gerabah dilakukan karena lewat pesta ini hasil gerabah milik pengrajin dapat tersalurkan serta menunjukkan kepada generasi muda bahwa makan papeda bukan di piring tetapi di gerabah.
"Karena ada buatan pabrik karena itu kita makannya di piring, sebenarnya kita putar (makan) papeda di sempe," ujarnya.
Naftali mengungkapkan pesta budaya itu untuk menunjukkan kepada 139 kampung, wilayah, kelurahan, dan distrik di Kabupaten Jayapura bahwa bahan gerabah hanya ada di Kampung Abar.
Berangkat dari alasan itu, katanya, di pesta budaya yang kedua pada 2018 lalu, hasil yang didapat oleh pengrajin dan masyarakat, perputaran uang mencapai Rp 98 juta, sedangkan festival ketiga di 2019 hingga Rp 114 juta sehingga diharapkan tahun ini dapat meningkat.
Baca juga: Bincang Sagu Selingkuh Kunjungi Kampung Abar dan Bahas Festival Makan Papeda di Gerabah
Hasil itu juga di dapat dari pemasukan motoris yang mengangkut penumpang.
"Mama dorang (pengrajin) yang jualan dan speed boat yang digunakan, harus dari speed boat dari kampung (Kampung Abar), tidak boleh dari yang lain, supaya uang tetap berputar di kampung," jelasnya.
Naftali menambahkan, festival ini membuat ekonomi kampung juga akan meningkat, dan kedepan melalui kegiatan pesta budaya itu menjadi sebuah kegiatan yang lebih besar karena menjadi salah satu pesta budaya yang unik di Papua.
"Tidak ada festival yang seperti ini, karena ini unik saya harapkan kulinernya, kerajinannya bisa berdampak ekonomi bagi warga masyarakat terutama kelompok pengrajin," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.