Bincang Sagu Selingkuh Kunjungi Kampung Abar dan Bahas Festival Makan Papeda di Gerabah

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Kapolres Jayapura, Frederickus W A Maclarimboen bertemu masyarakat di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura membahas Festival Makan Papeda di Gerabah, Sentani Kabupaten Jayapura, Minggu (6/8/2023).

Bincang-bincang Sagu Selingkuh (Saya Berguna Selamatkan Lingkungan Hidup) itu dilaksanakan di Obhe (rumah adat) bersama ondoafi, kepala suku, dan masyarakat.

Baca juga: Raup Untung di Festival Colo Sagu, Pedagang Harap Pemkab Jayapura Adakan Pelatihan

Frederickus WA Maclarimboen mengatakan kunjungan tersebut adalah bagian rencana masyarakat di Kampung Abar melaksanakan Pesta Makan Papeda di Gerabah di September 2023 mendatang.

Adapun untuk mendukung kegiatan tersebut Polres Jayapura dan tim Colo Sagu berkontribusi untuk menyukseskan kegiatan festival yang sudah dilakukan oleh masyarakat sejak 2017 itu, dengan menanam bibit pohon sagu di sekitar kampung.

Menurutnya, dengan menanam kembali pohon sagu dapat keberlanjutan yang baik sehingga ada ekosistem atau siklus kehidupan sagu terus berputar. Ada yang di panen tetapi juga di dibudidaya.

"Menuju Pesta Makan Papeda di Sampe kami harapkan beberapa kegiatan sebelum menuju pesta itu kita tanam sagu, dengan harapan kita tanam dulu lalu makan. Jangan kita hanya makan saja," jelasnya.

Ia juga mengatakan untuk mendorong ekonomi masyarakat di sekitar Danau Sentani, pemerintah kampung, Bamuskam, dan masyarakat melalui dana kampung dapat bekerja secara kreatif, inovatif, dan jeli melihat peluang untuk mengangkat potensi kampung.

Baca juga: Klemens Hamo: Festival Colo Sagu Berhasil Bangkitkan Spirit Masyarakat

Sehingga dalam setahun ada perkembangan atau kegiatan dalam pemberdayaan ekonomi kreatif. 

"Jadi ada konektivitas dan berkesinambungan sehingga nanti ada peluang-peluang. Jangan dana yang datang dari pemerintah cukup besar tapi tidak mengembangkan potensi kampung," ujarnya.

Kata Frederickus, potensi wisata juga dapat dikembangkan beriringan dengan wisata keagamaan.

Baca juga: Terinspirasi Festival Colo Sagu, Polda Papua Bakal Hidangkan Sagu Bakar di HUT ke-77 Bhayangkara

"Dengan potensi keagamaan seperti pekabaran Injil, tapi ada dampak ekonomi yang bisa digali di setiap perayaan. Kami akan mendorong hal itu. Kampung Yoboi terkenal dengan Festival Ulat Sagu, Kampung Abar dengan Festival Makan Papeda di Sampe, harus terlihat di kampung-kampung lain," ujarnya.

Baca juga: Sipora Novita Sorontou: Festival Colo Sagu Mampu Tingkatkan Pendapatan UMKM

Karena itu, pihaknya mendorong tiap kampung mempunyai kegiatan tiap bulannya menjadi kegiatan tahunan. Kemudian dikemas oleh pemerintah daerah Kabupaten Jayapura untuk melihat hal ini agar dirangkum dalam satu kegiatan besar.

Kepala Kampung Pemerintah (KPK) Abar, Yonas Doyapo menyatakan sangat antusias dengan dukungan dari Polres Jayapura untuk menyambut Festival Makan Papeda.

Baca juga: Festival Colo Sagu, Herry Supono: Berhasil Memberi Ruang Kepada UMKM di Sentani

Menurutnya, tanam sagu sangat penting di lakukan sebagai bagian dari menjaga dan melestarikan hutan sagu.

"Kami baik panitia dan masyarakat akan mendukung. Jadi tanam sagu dulu lalu Festival Makan Papeda," ujarnya.

Pihaknya akan menyiapkan lahan dan bibit sagu untuk yang aka di tanam di sekitar kampung. Ia berharap melalui festival dapat meningkatkan ekonomi masyarakat terutama penjual gerabah. (*)