Info Papua Tengah
Sambangi Kampung Wami Nabire, Ribka Haluk Luncurkan Program Gerak Cepat Atasi Stunting Papua Tengah
Ribka Haluk mengatakan gizi buruk adalah salah satu hal yang menjadi masalah global di Indonesia, termasuk di Papua Tengah.
Gerak Cepat Tangani Stunting
Ribka Haluk berharap Satgas Penanganan Stunting mulai berkerja ekstra di Kabupaten Nabire dan daerah lainnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah mencatat sebanyak 900 orang anak mengalami stunting di wilayahnya.
Ribka Haluk menyampaikan kepada seluruh anak yang mengalami stunting akan diberikan bantuan tunai langsung dengan jumlah Rp 850.000 – Rp 1.000.000, serta Rp 250.000 untuk kader pendamping sebagai pengganti biaya transportasi.
“Kita akan mulai intervensi, mulai dari memberikan makanan tambahan, gizi dan pemberian bantuan tunai langsung. Kita akan memantau langsung apakah anak-anak asupan makanannya cukup, yakni makanan protein hewani dan asupan gizi yang cukup."
Baca juga: Ribka Haluk Raih Penghargaan Wanita Insipiratif Indonesia 2023: Ini untuk Semua Perempuan Papua
"Lalu melakukan proteksi bagi anak-anak muda yang ingin menikah, sehingga ketika menikah dan punya akan mulai dari 0 hari hingga 1000 hari kehidupan gizi sudah harus bagus,” pungkasnya.
Ribka meminta Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah untuk menyelesaikan masalah stunting di Kabupaten yang jumlahnya 900 anak dalam waktu sepekan.
“Dimulai dari 27 kasus di Kampung Wami yang mengalami stunting, dinas kesehatan harus sudah menyasar 900 anak yang mengalami stunting di Kabupaten Nabire dalam waktu seminggu ini."
"Setelah itu kita tuntaskan di 7 kabupaten lainnya dan dalam 3 bulan ini, kita sudah harus selesai menyisir anak-anak kita yang mengalami stunting,” jelasnya.
Ia memerintahkan jajarannya segera mensosialisasikan pencegahan stunting yang semestinya dilakukan dengan upaya mencukupi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan, hingga usia dua tahun.
Selanjutnya, diikuti dengan kesadaran akan kewajiban menjaga kesehatan.
“Jadi kita juga siapkan kader pendamping, dengan jumlah 1 orang menangani 4 orang anak. Nanti para kader inilah menjadi ujung tombak di lapangan untuk memantau perkembangan anak-anak dalam gangguan stunting dan juga melakukan sosialisasi,” katanya.
Sementara itu, Bupati Nabire Mesak Magai menyampaikan terima kasih kepada Penjabat Gubernur Papua Tengah, yang melakukan intervensi terhadap pelayanan pemerintahan di Nabire, khususnya dalam penanganan stunting.
“Dengan hadirnya provinsi baru ini, dengan 8 kabupaten di dalamnya, maka dari itu pelayanan semakin dekat dan semakin maksimal."
"Saya atas nama seluruh masyarakat di Kabupaten Nabire mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah provinsi. Hari ini kami melihat dan merasakan langsung hadirnya provinsi baru ini di tengah-tengah masyarakat,” ujanrya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.