Info Papua Tengah
Harga Tiket Nabire-Intan Jaya Tembus Rp 4 Juta, Pj Gubernur Papua Tengah Akan Panggil Pihak Terkait
Langkah itu dilakukan untuk mengetahui penyebab mahalnya harga tiket pesawat dengan rute Kabupaten Nabire - Kabupaten Intan Jaya.
TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Aksi mahasiswa soal mahalnya harga tiket dari Nabire ke Intan Jaya, pada Rabu (11/10/2023), akhirnya direspon Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk.
Ribka Haluk akan segera memanggil Penjabat Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, anggota DPRD setempat, pihak maskapai serta Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah, Zakarias Frans Marey.
Langkah itu dilakukan untuk mengetahui penyebab mahalnya harga tiket pesawat dengan rute Kabupaten Nabire - Kabupaten Intan Jaya.
“Saya akan meminta mereka paparkan apa yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan inflasi, terlebih tingginya harga tiket penerbangan,” ungkap Ribka Haluk dalam keterangan tertulis diterima Tribun-Papua.com, Kamis (12/10/2023).
Sebelumnya, ratusan mahasiswa asal Intan Jaya dari 17 kota studi yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Asal Intan Jaya se- Indonesia mendatangi Bandar Udara Nabire pada Rabu.
Baca juga: Katolik Keuskupan Timika Tarik Diri dari Keanggotaan Majelis Rakyat Papua Tengah, Ada Apa?
Mereka menuntut pemerintah segera menurunkan harga tiket pesawat, lantaran masyarakat yang bergantung pada jasa transportasi udara di wilayah Papua Tengah semakin resah.
Ribka mengaku belum mengetahui imbas dari tingginya harga tiket penerbangan ke Intan Jaya.
Namun, ia mendapatkan laporan soal adanya aksi demo oleh ratusan mahasiswa terkait mahalnya harga tiket.
“Saya hari ini mengetahui di media bahwa kemarin adik-adik mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di Kantor Perhubungan Bandara Nabire, tentu ini perlu kita sikapi,” ujarnya.
Pihaknya juga telah membetuk Satgas Penanganan Inflasi.
Untuk itu, Ribka menyatakan pemerintah hadir untuk mencari solusi permasalahan menyangkut kebutuhan masyarakat Papua Tengah.
“Pastinya saya ingin permasalahan ini segera diatasi, tidak boleh berlarut-larut. Jangan sampai masyarakat susah baru kita hadir, itu tidak boleh dilakukan,” tegasnya.
Terkait adanya ancaman mahasiswa tentang rencana menduduki bandara dan melakukan boikot penerbangan ke Intan Jaya, Ribka Haluk meminta hal itu tidak boleh dilakukan.
Masyarakat juga diminta untuk tenang dan menjaga keteriban umum.
Sebab, aksi unjuk rasa apalagi memboikot di daerah obyek vital transportasi udara akan merugikan semua pihak.
Baca juga: Sambangi Kampung Wami Nabire, Ribka Haluk Luncurkan Program Gerak Cepat Atasi Stunting Papua Tengah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.