ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

Harga Pakan Nila Mahal, Warga Minta Pemkab Jayapura Beri Batuan Secara Berkala

Salah satu penerima benih ikan dari Kampung Asei Besar, Tirsa Ohee mengatakan ia mengelola ikan di keramba bersama dengan saudaranya.

|
Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Salah satu penerima benih ikan dari Kampung Asei Besar, Tirsa Ohee di Dermaga Kalkhote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Pemkab Jayapura memberi bantuan benih ikan, pakan, dan waring kepada 48 kepala keluarga di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Jumat (13/10/2023).

Bantuan itu diberikan langsung oleh Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo sekaligus penebaran 1.000 benih ikan nila di Kampung Asei Besar.

Salah satu penerima benih ikan dari Kampung Asei Besar, Tirsa Ohee mengatakan ia mengelola ikan di keramba bersama dengan saudaranya.

Tirsa yang juga pengrajin kulit kayu mengaku bantuan itu merupakan bantuan pertama yang diterima sejak mengelola keramba.

"Saya punya keramba yang di kelola bersama dengan kaka saya. Saya terimakasih kepada pemerintah kepada. Degan keramba kita kelola kita jual. Pengrajin kulit kayu. Kedepan saya mint supaya kelola buka sekali ini saja.

Baca juga: WASPADA Tumpukan Pasir Menutup Badan Jalan Depan Saga Kemiri dan Hotel Tabita Sentani: Berisiko!

Menurutnya, selama mengelola keramba kendala yang dialami adalah ketersediaan pakan. Harga pakan cukup mahal sehingga ia merasa kesulitan untuk membeli.

Sementara kebutuhan pakan ikan seharinya bisa menghabiskan hingga lima kilogram.

"Pakannya mahal ratusan ribu, kalau pakan satu karung tidak sampai satu bulan ikan, sedangkan panen enam bulan," jelasnya.

Tirsa berharap pemerintah tidak hanya sekali menyumbang pakan tetapi dilakukan secara berkelanjutan. Penghasilannya menjual ikan juga cukup membantu ekonomi keluargannya namun harus ada pelatihan kepadanya dan penerima bantuan lainnya.

"Saya harap supaya ada pelatihan karena kami tidak tahu caranya memberi makan, perawatan ikan, harus ada pelatihan seperti itu. Kendala di pakan karena mahal akhirnya ikan kurus-kurus, setiap kali makan lima kilo. Bagaimana ikan mau berkembang jika tidak ada makan," tegasnya.

Baca juga: Promosi Wisata Bawah Laut Kabupaten Jayapura, Papua Diving Academy Ajak Masyarakat Jadi Penyelam

Sementara itu, Kepala Kampung Asei Besar, Antoneta Ohee mengatakan hal senada. Ia menilai yang dibutuhkan masyarakat selama ini adalah pakan ikan.

Antoneta menjelaskan pemerintah melalui dinas seharusnya memberi bantuan dengan melihat kebutuhan masyrakat yakni mesin pakan serta capaian yang akan dikerjakan oleh masyarakat.

"Saya sendiri bilang ke pak distrik untuk budidaya ikan nila dan mujair memang repot karena memang pakannya mahal. Jadi kalau mau kasih 500 ekor berarti paling tidak pakannya harus tujuh karung supaya sampai masa panen," ujarnya.

"Kalau hanya satu atau dua tidak akan jadi apa-apa. Gagal panen paling cepat empat dan lama enam bulan," sambung Antoneta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved