ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pemkab Jayapura

Pemkab Jayapura Prihatin: Pelaku Usaha di Daerah 3T Belum Dapat Akses Internet yang Memadai

Delila sebelum membuka sosialisasi dan pelatihan digital dengan perluasan penggunaan QRIS.

|
Tribun-Papua.com/ Putri
Asisten II Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Delila Giay di acara sosialisasi dan pelatihan digital dengan perluasan penggunaan QRIS oleh Bakti Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Bank Indonesia Perwakilan Papua di salah satu hotel di Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjamnah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Asisten II Setda Kabupaten Jayapura Bidang Perekonomian dan Pembangunan,  Delila Giay mengatakan, perkembangan teknologi mesti didukung dengan akses jaringan. 

Sebab itu, ia meminta agar pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi jangan hanya berkembang di daerah perkotaan, tetapi juga menyasar rata di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau wilayah 3T.

Baca juga: Dikunjungi Kedutaan Jepang, Pemkab Jayapura Harap Kerjasama Penanganan Stunting Terus Berlanjut

Hal itu disampaikan Delila sebelum membuka sosialisasi dan pelatihan digital dengan perluasan penggunaan QRIS oleh Bakti Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Bank Indonesia Perwakilan Papua di salah satu hotel di Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (25/10/2023).

"Saya harap sekarang fokusnya jangan hanya di kota," kata Delila.

Delila yang mengaku beberapa waktu lalu berkunjung ke Distrik Airu yang merupakan distrik terjauh dari Kabupaten Jayapura, merasa kewalahan dengan lambatnya akses internet dan telepon.

Menurutnya, kendala tersebut telah disampaikan ke salah satu Deputi Kemenkominfo yang turut hadir pada kegiatan sosialisasi.

"Kemarin kita di Airu tidak ada signal dan kewalahan, saya sudah bicara dengan deputinya kalau bisa ke Airu dulu, apakah signal dari tiang BTS perlu ditanam karena ada tempat yang masih jauh dari jangkauan jaringan," beber Delila.

Kegiatan sosialisasi UMKM penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code tentunya memerlukan akses jaringan internet yang memadai.

Baca juga: Pemkab Jayapura Harap MSF Jadi Pelindung Masyarakat Adat

Namun, penggunaan komunikasi hingga masyarakat terjauh belum dilakukan.

Meski begitu, Delila meminta UMKM sebagai peserta pelatihan ikut mengambil kesempatan ini guna meningkatkan produksi dan penjualan secara online.

"Jadi mereka (masyarakat) harus tetap belajar untuk menjual produk secara online karena ini sudah zamananya harus ikut perkembangan, termasuk pengelolaan keuangan dan pembayaran," jelasnya. (*)
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved