YPMAK
Cerita Naomi Zonggonau, OAP Pegusaha Ternak Ayam Petelur di Mimika: Didukung YPMAK
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Usaha yang dijalankan oleh Naomi Zonggonau adalah peternakan ayam petelur, dengan jumlah induk ayam petelur sebanyak 3.000 ekor.
Saat ini dalam satu hari sudah bisa memproduksi telur sebanyak 2.500 butir sampai 2.700 butir.
Naomi Zonggonau adalah salah satu warga masyarakat suku asli Papua yang sudah sukses beternak ayam petelur.
Naomi dan suaminya sudah cukup lama mengelola peternakan ayam petelur, dari kapasitas kandang untuk 5.000 ekor induk ayam petelur.
Baca juga: Sumur Gas di Holtekamp Jayapura Tidak Mengandung Minyak, Begini Penjelasan Dosen Uncen
Saat ini mereka baru mampu mengadakan 3.000 ekor induk ayam petelur, karena terbatasnya modal yanga mereka miliki, apalagi kebutuhan untuk membeli pakan ayam petelur tersebut cukup lumayan besar setiap harinya.
Mereka harus menyediakan biaya untuk pakan ayam sebesar Rp 2.600.000 di mana sebelumnya untuk pakan ayam mereka mendapat bantuan subsidi pakan dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Namun setelah subsidi tersebut dihentikan mereka mulai kesulitan untuk membeli pakan, karena modal mereka masih terbatas.
Agar operasional peternakan ayam petelur mereka tetap lancar, Naomi mencoba mengajukan proposal untuk mengikuti program bantuan kredit usaha yang diperuntukkan bagi masyarakat 7 suku dari YPMAK.
Setiap peserta kredit bantuan usaha YPMAK wajib mengikuti program pelatihan wirausaha dan juga program pendampingan usaha yang diselenggarakan oleh YPMAK dengan mendatangkan tenaga pendamping dari PIBI Ikopin Bandung.
PIBI Ikopin Bandung melakukan pendampingan secara berkala sampai peserta kredit dianggap layak dan mampu untuk menjalankan usaha secara mandiri.
Ternyata pengajuan dana bantuan kredit usahanya disetujui oleh YPMAK dan dicairkan melalui Bank BRI.
Kini Naomi mulai bisa membeli pakan ternak ayam petelur dalam jumlah besar agar bisa mengamankan persediaan pakan ayam dalam beberapa bulan, begitu juga dengan vitamin dan juga obat obatan seperti vaksin dan obat perangsang supaya ayam bisa tetap bertelur setiap hari.
Saat ini peternakan ayam petelur Naomi sudah bisa berjalan dengan baik.
Naomi sudah tidak kekurangan modal untuk membeli pakan dan obat obatan untuk ternak ayamnya, produksi telur ayam dalam satu minggu bisa mencapai 90 rak atau sekitar hampir 19.000 butir telur ayam.
Baca juga: Ada Kesalahpahaman Generasi Muda Papua soal Ganti Rugi Atau Pelepasan Tanah Adat
Keuntungan perhari yang Naomi peroleh sekitar Rp 2.000.000 dan selalu menerima transaksi pembayaran pemesanan telur dari pelanggan menggunakan transfer rekening tidak menerima pembayaran tunai secara langsung.
Agar lebih mudah mengatur keuangan usahanya, karena kalau menerima uang tunai secara langsung suka terpakai dan kadang lupa tidak dicatat.
Naomi pun sudah terbiasa menabung kelebihan pendapatannya di bank. (*)