Asosiasi Peternak Ayam Petelur se-Tanah Tabi Minta Pemerintah Setop Import: Kita Sudah Surplus!

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Asosiasi Peternak Ayam Petelur se Tanah Tabi meminta pemerintah menghentikan import telur dari luar Provinsi Papua.

Ketua Asosiasi Peternak Ayam petelur Setanah Tabi, Anni Fonataba mengatakan,
telur lokal Papua tak kalah kualitasnya dengan yang diimport dari luar Papua.

Selain itu, kata Anni, Papua sudah siap menuju swasembada telur.

"Kenapa, karena produksi telur lokal di Papua lebih baik dan sudah menjangkau hingga beberapa kabupaten kota se Papua," kata Anni Fonataba kepada awak media, di Abepura, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Tribun Papua Salurkan Donasi Telur dari PT Telkom Indonesia Bagi 10 Anak Stunting di Jayapura

Menurut Anni, jika Papua bisa swasembada telur, maka ekonomi daerah akan bertumbuh.

Anni juga mengaku, peternak ayam petelur memiliki keluhan.

"Seperti ada banyak telur tidak bisa terjual, ini produksi lokal kita di Papua," katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah mesti perhatikan hal tersebut.

"Kenapa, karena ini terkait dengan pengembangan usaha kecil di masyarakat dan menumbuhkan ekonomi daerah," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Setanah Tabi
Johny Nofriady menambahkan, wilayah tugasnya mencakup Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom dan Sarmi.

Nofriady menjelaskan, dari empat Kabupaten ini, pihaknya sudah mempunnyai 76 peternak.

"Ini data terakhir kita ambil dengam jumlah produksi atau populasi per hari ada 442.000 butir per hari,"bebernya.

Kebutuhan ini, sambung dia, untuk memenuhi kebutuan telur di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi dan termasuk Provinsi Papua Pegunungan.

"Seperti di Wamena, Lanny Jaya, Oksibil Tolikara. Walaupun wilayah pegunungan ini ada dua sumber yang masuk, baik dari Papua Tengah dan Papua selatan," terang Novriady.

Baca juga: JANGAN PANIK, Stok Telur Ayam di Kabupaten Jayapura Jelang Idulfitri Tersedia