Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas
Yayasan DKK Resmikan Gedung PKBM Sarbini dan Bangun Proyek Air Bersih bagi Korban Gempa Cianjur
Serahterima bangunan PKBM Yayasan Sarbini secara simbolis ditandai dengan penandatanganan prasasti, serah terima kesepakatan dan pengguntingan pita.
Penulis: Lidya Salmah | Editor: Lidya Salmah
Biaya pembangunan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan keterampilan ini senilai Rp. 1.998.000.000,- terdiri dari bangunan 6 lokal kelas, 1 lokal ruang keterampilan dan laboratorium komputer, 1 lokal ruang guru, ruang ketua yayasan, serta berbagai fasilitas yang dibantu oleh kontraktor PT. Alfhas Kontruksi Indonesia.
Baca juga: HUT Ke-4 My Value Siapkan Promo dan Hadiah Menarik Untuk Pelanggan Setia Kompas Gramedia
Gedung PKBM yang sudah direhabilitasi memiliki fasilitas ruang perpustakaan dan mushola yang dilengkapi dengan tempat wudhu, 4 unit toilet (2 unit untuk murid dan 2 unit untuk guru), serta lapangan olahraga atau upacara.
Sementara itu, perpustakaan, laboratorium komputer, dan ruang keterampilan tetap mempertahankan perabotan yang telah ada sebelumnya.
Selain infrastruktur, proyek ini juga memastikan pasokan daya listrik melalui PLN sebesar 3.500 VA dan sumber air bersih melalui penggunaan pompa air tanah.
Dengan selesainya proyek ini, YDKK berharap gedung ini dapat menjadi pusat pendidikan yang memajukan dan memberdayakan masyarakat melalui berbagai kegiatan pembelajaran dan keterampilan.
Selain peresmian gedung PKBM Yayasan Sarbini Cugenang, disusul juga dimulainya pelaksanaan program penyediaan akses air bersih atas kerja sama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas dan Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia untuk keluarga terdampak gempa Cianjur.
Kerja sama ini dikarenakan adanya kerusakan di beberapa jaringan air bersih yang mengakibatkan warga di Kampung Keramat, Kecamatan Cugenang, Cianjur sulit mendapatkan air bersih.
Program penyedia air bersih ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada Jumat, 17 November 2023 di Kampung Keramat, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Peletalan batu pertama dilakukan oleh Ketua YDKK Gesit Ariyanto dan Direktur Nasional Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia Susanto dan Sekertaris Desa Sukamulya Rojudin S.IP.
“YDKK dengan Habitat juga para pembaca Kompas memastikan warga di Desa Sukamulya lebih mudah karena kolaborasi yang terjalin untuk upaya mendapatkan air bersih,” ujar Ketua YDKK Gesit Ariyanto.
Berdasarkan hasil peninjauan yang telah dilakukan oleh tim assessment Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas dan juga pertemuan terakhir dengan Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia, disepakati bahwa pada tahap ini, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas akan membantu sebagai pengelola dana yang terkumpul dari hasil donasi pembaca Harian Kompas.
Sedangkan pihak Habitat akan bertindak sebagai implementator program penyediaan air bersih di Kec. Cugenang, Kab. Cianjur di RW. 8, Kampung Keramat yang terdiri dari 223 Kartu Keluarga.
“Selain kebutuhan hunian yang layak, para penyintas gempa membutuhkan akses air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Kondisi yang tidak memadai dan rusak karena gempa mengakibatkan sumber air di Kampung Keramat, Desa Sukamulya terkontaminasi dan lokasi akses air yang jauh”.
“Semoga rangkaian program penyedia air bersih ini berjalan dengan lancar dan sukses serta memberikan manfaat yang berkelanjutan demi terwujudnya kesehatan dan kehidupan masyarakat yang lebih baik,” ujar Direktur Nasional Yayasan Habitat Indonesia Susanto.
Program penyediaan air bersih ini senilai 1.200.000.000,-, dengan jangka waktu pengerjaan proyek sekitar 7 bulan dari tanggal 1 Desember 2023 hingga 30 Juni 2024 dari tahapan survei dan penilaian hingga pelaporan (naratif dan finalisasi). Program ini diharapkan dapat membantu warga yang kesulitan mendapatkan akses air bersih yang terdampak Gempa segera teratasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.