ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Kisah Warga Manokwari Seblon Indow Nafkahi Keluarga Usai Operasi Katarak lewat Bakti Sosial BCA   

Pria yang sehari-hari mencari nafkah dengan berkebun ini, sudah setahun lebih didiagnosa menderita katarak.

|
Tribun-Papua.com/istimewa
KATARAK - Satu di antara pasien Bakti Sosial Operasi Katarak BCA, Seblon Indow, mengaku takbisa menafkahi keluarganya secara optimal karena terkena katarak. 

TRIBUN-PAPUA.COM, MANOKWARI – Seblon Indow (43) berjalan bersama istri dan dua anaknya menuju ke komplek RSUD Kabupaten Manokwari pada Sabtu (11/11).

Pria yang sehari-hari mencari nafkah dengan berkebun ini, sudah setahun lebih didiagnosa menderita katarak.

Penglihatannya buram, dia kesulitan saat harus masuk ke hutan untuk mengambil hasil panen dan berburu babi.

Seblon pun harus mengandalkan istrinya, Christina dan anggota keluarga lainnya untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Seblon mengaku tak pernah tahu mengapa ia bisa terkena katarak.

Baca juga: Rembuk Stunting Papua Tengah Dibuka, Anwar Damanik: Harus Berdampak bagi Pemulihan Penderita

Dia mengaku selalu bekerja di bawah terik matahari.

Semula, Seblon mengeluhkan ada bercak dan bayangan putih saat berkebun dan masuk ke hutan.

Lebih dari setahun kemudian, ia mendengar adanya Bakti Sosial Operasi Katarak di RSUD Manokwari yang diinisiai oleh PT Bank Central Asia (BCA) dan SPBK Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (PERDAMI).

Melalui CSR Bakti BCA, kegiatan baksos operasi katarak gratis merupakan wujud dari komitmen perseroan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kebutaan akibat katarak di Indonesia.

Program operasi katarak dilaksanakan selama dua hari pada 11-12 November 2023.

Operasi dilakukan kepada sebanyak 120 pasien di Manokwari yang telah memenuhi kriteria medis untuk mendapatkan operasi katarak dari tim PERDAMI dan tim dokter spesialis mata dari RSUD Manokwari.

OPERASI - Tim dokter spesialis mata dari SP
OPERASI - Tim dokter spesialis mata dari SPBK PERDAMI saat melakukan operasi katarak dalam kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak BCA di RSUD Manokwari, Papua Barat pada Sabtu (11/11).

Hadir dalam seremoni pembukaan kegiatan operasi katarak gratis Bakti BCA, Bupati Manokwari Hermus Indou, Plh Direktur RSUD Manokwari Elisabet R. Ayomi, Perwakilan SPBK PERDAMI Pusat dr. Dyana Watania, Sp,M, dan Kepala BCA KCU Jayapura Yusuf Effendi, pada Sabtu (11/11).

Kota Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat yang berada di wilayah paling timur Indonesia, berbatasan dengan Papua Nugini.

Kondisi alamnya yang dikelilingi perbukitan dan memiliki garis pantai yang indah, menjadikan Manokwari menjadi salah satu destinasi wisata favorit.

Namun, dengan keindahan alam yang indah, terdapat tantangan seperti tingginya potensi penyakit katarak.

Dengan mayoritas penduduk yang bekerja di sebagai petani dan nelayan, maka semakin tinggi kemungkinan mereka terpapar sinar ultraviolet yang merupakan salah satu penyebab dari katarak.

Melihat kondisi ini, BCA menghadirkan program operasi katarak gratis di Manokwari dengan harapan dapat memberikan perawatan medis yang diperlukan.

Kepala BCA KCU Jayapura Yusuf Effendi mengatakan, "Kami sangat bangga dapat melanjutkan dan memperluas jangkauan program Bakti Sosial Operasi Katarak di Manokwari, Papua Barat."

Baca juga: KISAH drg Yannie Lefaan, Dokter Berusia 35 Tahun Dipercaya Memimpin RSUD Manokwari di Papua Barat

"Dalam rangka komitmen BCA berpartisi menurunkan angka kebutaan, program ini diharapkan dapat memberikan sinar harapan dan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat Manokwari dan sekitarnya yang membutuhkannya,” sambungnya.

Sebagai informasi, BCA telah menyelenggarakan kegiatan operasi katarak secara rutin sejak 2001.

Pada 2022 lalu, BCA telah mensponsori 803 operasi katarak di beberapa tempat di Indonesia serta memberikan layanan medis kepada lebih dari 15 ribu pasien melalui klinik binaan BCA.

Sementara pada tahun ini, Bakti Sosial Operasi Katarak BCA telah dilaksanakan di beberapa lokasi, yakni di Puruk Cahu, Kalimantan Tengah; Batam, Kepulauan Riau; Kota Tual, Maluku Tenggara; Margaasih, Bandung dan Pesisir Barat, Lampung, yang telah sukses menjaring lebih dari 700 pasien.

Ke depannya, BCA berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas program Bakti Sosial Operasi Katarak hingga ke seluruh penjuru Tanah Air.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, “Dalam kolaborasi dengan PERDAMI, BCA berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi masyarakat Manokwari melalui program bakti sosial operasi katarak di Manokwari."

Menurutnya, operasi katarak bukan hanya tentang kesehatan mata, tetapi juga tentang produktivitas dan kualitas hidup.

"Kami yakin dengan akses kesehatan yang inklusif hingga ke daerah terpencil akan membawa dampak positif yang luar biasa. Dengan komitmen ini, BCA berharap dapat memberikan cahaya baru bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Tidak hanya memberikan operasi katarak, dalam upaya pemberantasan katarak BCA juga secara proaktif memberikan dukungan dengan menyediakan bantuan alat-alat operasi katarak untuk mendukung SPBK PERDAMI serta beberapa kantor cabangnya.

Bersama SPBK PERDAMI, program Bakti Sosial Operasi Katarak diharapkan dapat terus menekan angka penderita katarak di Indonesia.

Perwakilan SPBK PERDAMI Pusat dr. Dyana Watania menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi upaya BCA dalam memperluas program bakti sosial operasi katarak ke berbagai daerah di Indonesia."

Menurutnya, program ini membantu menjangkau pasien katarak hingga ke daerah pelosok Indonesia serta berkontribusi dalam mengurangi pasien katarak di Indonesia.

BCA juga memberikan dukungan lainnya berupa peralatan operasi katarak yang telah disediakan juga turut berperan penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat yang terkena penyakit ini.

Baca juga: Operasi Katarak dan Bibir Sumbing di RSUD Mimika, Wapres:  Pemerintah Tak Bisa Bekerja Sendiri

"Kami berharap kerjasama ini semakin kuat, sehingga bersama-sama, kita dapat terus mengurangi jumlah penderita katarak di Indonesia,” ujarnya.

**

Senyuman di wajah Seblon terpancar setelah dia keluar dari ruang operasi.

Wajahnya berseri-seri mendengar penjelasan dari dokter mengenai hal-hal yang harus diperhatikan setelah operasi.

Gelak tawa mengiringi kepulangan Seblon ke rumahnya, karena secercah harapan, matanya dapat melihat lagi dengan jelas.

“Saya sangat berterima kasih kepada BCA yang telah melaksanakan Bakti Sosial Katarak. Saya berharap setelah saya pulih betul, saya bisa kembali ke kebun dan menafkahi keluarga saya dengan maksimal. Terima kasih BCA,” ucap Seblon. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved