YPMAK
116 Usaha Orang Asli Papua Difasilitasi Kredit oleh YPMAK: Dapat Pendampingan dari PIBI Bandung
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), selaku pengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Divisi Ekonomi menjalankan program pengembangan ekonomi mandiri dan UMKM dengan Bank BRI.
Program ini sejak 2022 telah mendampingi sebanyak 116 pemilik usaha kecil Orang Asli Papua (OAP) yang berasal dari Suku Amungme, Kamoro dan lima suku kekerabatan lainnya.
Dalam menjalankan usaha kecilnya, seperti penjual pinang, sagu, pedagang sayuran dan sembako, usaha kios, peternak, kerajinan tangan dan usaha kecil lainnya.
Program Divisi Ekonomi YPMAK ini mengandeng mitra dari Pusat Inkubator Bisnis Ikopin (PIBI) Bandung.
Baca juga: Dapat Bantuan Modal dari YPMAK, Usaha Aksesoris Papua Milik Elly Wenda Diharapkan Berkembang
Koordinator konsultan pendamping UMKM dari Ikopin, Hosra Afrizoni mengatakan, pihaknya bertugas mensurvey usaha di lapangan.
Setelah disetujui untuk menjadi penerima kredit, maka diberikan pendampingan seperti cara menjalankan usaha yang berkelanjutan, pemasaran, perhitungan keuangan laba rugi dan ekonomi modern praktis lainnya.
“Yang sudah ada dan dibina dari tahun kemarin itu, untuk usaha mikro ada 62 orang, lalu makro 27 orang. Ditambah yang beberapa bulan ini masuk, jadi total 116 yang sudah berjalan, dibina, didampingi usahanya,” ujar Hosra Afrizoni.
Kata Hosra Afrizoni, program ini terbilang baru dari segi pendanaannya, yaitu dengan sistim kredit perbankan.
Sistim ini mengharuskan penerima dana kredit membayar pengembalian setiap bulan secara teratur.
Lanjutnya, YPMAK berada di posisi sebagai penjamin setelah calon penerima disurvey baik dari pihak IKOPIN maupun dari bank.
Dengan program ini diharapkan para pelaku usaha kecil OAP ini dapat konsisten menjalankan usahanya lantaran mempunyai kewajiban yang harus disetor ke bank.
“Ini program baru, yang sebelumnya dana bergulir dan subsidi langsung. Ini ‘kan kredit, pelaku usaha binaan menerima modal secara kredit, dan mempunyai kewajiban di bank."
"Itu yang beriringan antara semangat usaha dan membayar kewajiban,” ujarnya.
Baca juga: Freeport Indonesia Raih Penghargaan Good Mining Practice pada ASEAN Mineral Awards 2023
Lebih lanjut Hosra mengungkapkan, di waktu ke depan akan ada lagi penambahan usaha warga asli Mimika sebanyak 177 orang.
Pihaknya berkomitmen untuk memberi pendamping yang maksimal sehingga bisa mencapai tujuan, yakni memandirikan pelaku usaha binaan YPMAK hingga mempunyai usaha yang stabil untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
“Kita secara tim berkomitmen untuk menaikkan taraf usaha binaan. Sesuai imbauan pemerintah, ‘UMKM naik kelas’. Harapan kita, kemandirian ekonomi dari masyarakat asli bisa terwujud, sehingga bisa bersinergi dengan program pemerintah."
"Dengan adanya tingkat kepercayaan dari perbankan setelah dari program ini, ke depannya para usaha binaan bisa mandiri untuk mengajukan kredit kepada bank,” tandasnya. (*)