ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Lukas Enembe Meninggal Dunia

Lukas Enembe Dimakamkan Hari Ini, Kapolda Papua: Tunjukkan Duka dengan Cara yang Benar!

Massa bertindak vandal saat menjemput jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe setibanya di Bandara Sentani Jayapura.

|
Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Aksi perusakan dan pembakaran belasan bangunan oleh kelompok massa pengarak jenazah Lukas Enembe, pada Kamis (28/12/2023), membuat trauma warga Jayapura.

Trauma akibat kericuhan Jayapura dan Wamena yang dipicu rasisme pada 2019, masih membekas di benak masyarakat.

Massa bertindak vandal saat menjemput jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe setibanya di Bandara Sentani Jayapura.

Mereka memaksa diri mengambil kendali untuk mengarak jenazah Lukas Enembe, sekalipun sudah dibentuk panitia bersama Forkopimda Papua, yang terdiri dari pimpinan pemerintahan, pejabat vertikal, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Massa Bakar Pertokoan di Waena, Warga Kota Jayapura Trauma Ricuh 2019 Terulang

Massa lalu mengibarkan Bendera Bintang Kejora selama prosesi arak-arakan jenazah Lukas Enembe, mulai dari Sentani di Kabupaten Jayapura, hingga Koya Tengah di Kota Jayapura, berjarak sekira 65 km.

Massa yang tergabung dalam iringan jenazah eks Gubernur Papua, Lukas Enembe, secara spontan mengibarkan bendera Bintang Kejora. Peristiwa ini berlangsung saat massa mengarak peti jenazah Lukas Enembe di Sentanni, Jayapura, Papua, Kamis )28/12/2023).
Massa yang tergabung dalam iringan jenazah eks Gubernur Papua, Lukas Enembe, secara spontan mengibarkan bendera Bintang Kejora. Peristiwa ini berlangsung saat massa mengarak peti jenazah Lukas Enembe di Sentanni, Jayapura, Papua, Kamis )28/12/2023). (Tribun-Papua.com/Noel Wenda)

Massa melempari bangunan sepanjang jalan utama Sentani, serta merusak fasilitas umum dan membakar mobil yang terparkir saat mengarak jenazah ke STAKIN Sentani.

Bahkan, massa juga menyerang petugas keamanan serta sejumlah pejabat Papua.

Mereka menyerang Penjabat Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun saat bersama iringan jenazah di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Akibatnya, Ridwan Rumasukun mengalami luka serius di bagian wajah harus dilarikan ke rumah sakit.

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri serta ajudannya yang berupaya menenangkan situasi sempat diserang massa.

Ambil Tindakan Tegas

Irjen Mathius Fakhiri pun menyangkan sikap kelompok massa yang justru tidak menunjukkan rasa duka bagi keluarga Lukas Enembe.

Sebab, massa sebaliknya berniat buruk melakukan perusakan fasilitas umum dan membakar belasan bangunan di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura

"Seharusnya menunjukkan cinta kasih anak-anak kepada orangtuanya, dan saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini yang seharusnya tidak terjadi," tegas Irjen Mathius dalam keterangan resminya diterima Tribun-Papua.com, Jumat (29/12/2023).

Tak sampai di situ, massa juga bertindak anarkis sepanjang jalan, dengan melempari pertokoan hingga membakar sebuah kafe di Pantai Holtekamp.

Lalu, menjarah deretan pedagang buah di ujung Jalan Holtekamp, saat hendak mengarak jenajah Lukas Enembe ke kediamannya di Distrik Muara Tami.

Baca juga: Massa Kibarkan Bintang Kejora di Jembatan Youtefa Saat Mengantar Jenazah Lukas Enembe ke Kediamannya

"Kami mencatat beberapa insiden selama penyerahan jenazah kepada pihak keluarga. Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Papua Dr Ridwan Rumasukun, 8 aparat keamanan, dan 5 warga masyarakat," ungkap Mathius.

"Selain itu, ada 1 mobil yang dibakar, 5 kendaraan rusak berat, 3 bangunan dan sekitar 25 perumahan mengalami kerusakan serta pembakaran," bebernya.

DIBAKAR - Sekelompok massa yang tergabung dalam rombongan pengarak jenazah eks Gubernur Papua, Lukas Enembe,  membuat kericuhan di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Kamis (28/12/2023) petang. Mereka membakar belasan rumah pertokoan (ruko) di persimpangan Jalan Perumnas Waena, Distrik Heram.
DIBAKAR - Sekelompok massa yang tergabung dalam rombongan pengarak jenazah eks Gubernur Papua, Lukas Enembe,  membuat kericuhan di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Kamis (28/12/2023) petang. Mereka membakar belasan rumah pertokoan (ruko) di persimpangan Jalan Perumnas Waena, Distrik Heram. (Tribun-Papua.com/Yoshua Hanokh Sinah)

Ridwan Rumasukun pun akan diterbangkan ke Jakarta untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sementara itu, Kapolda Papua mengimbau agar tidak ada lagi aksi oleh masyarakat usai prosesi pemakaman jenazah Lukas Enembe.

Masyarakat diminta menunjukkan duka dengan cara yang benar, sesuai dengan budaya anak Papua, tanpa merugikan atau menganggu keamanan serta kenyamanan masyarakat lainnya.

Baca juga: Bendera Bintang Kejora Dikibarkan dalam Iringan Jenazah Lukas Enembe, Massa Bikin Ricuh Sentani

"Kami memberikan toleransi selama pengantaran jenazah, namun jika terjadi aksi lanjutan setelah pemakaman, kami tidak akan segan untuk melakukan tindakan tegas," jelasnya.

Irjen Mathius Fakhiri mengingatkan masyarakat dri mana pun untuk menjaga kedamaian dan tidak mengambil langkah-langkah yang merusak suasana kerukunan di tanah Papua.

“Meskipun beberapa aparat keamanan menjadi korban, saya menegaskan bahwa kami tetap berkomitmen untuk melakukan pengamanan dan pengawalan hingga pemakaman selesai, agar massa dapat kembali ke rumah masing-masing dengan aman,” pungkasnya.

Pihak keluarga Lukas Enembe terpaksa menunda pemakaman pada Kamis (28/12/2023), lantaran aksi massa yang tidak diharapkan terjadi.

Pemakaman yang seharusnya dilaksanakan pada pukul 15.00 WIT, diundur jadi hari ini, Jumat (29/12/2023) lantaran rangkaian aksi di luar tanggung jawab panitia. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved