Sejarah
Kisah Bung Hatta di Boven Digoel: Baca Buku, Main Catur hingga Mempersiapkan Api Revolusi
Selama satu tahun lamanya, Bondan hidup bersama Hatta dan lima pejuang kemerdekaan Indonesia lainnya dalam pengasingan di Boven Digoel.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Ingatan Bondan masih kental soal sosok Mohammad Hatta,
Menurutnya, Hatta adalah sosok yang sangat disiplin dan penuh perjuangan.
Selama satu tahun lamanya, Bondan hidup bersama Hatta dan lima pejuang kemerdekaan Indonesia lainnya dalam pengasingan di Boven Digoel.
Boven Digoel kini masuk wilayah teritori Papua Selatan.
Bondan dan Hatta sama-sama berstatus tahanan politik pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Ada lima orang lainnya dibuang pemerintah Belanda ke Boven Digoel yakni Sutan Syahrir, Burhanuddin, Sumitro Reksodiputro, Maskun, dan Marwoto.
Baca juga: Boven Digoel, Jejak Pembuangan Para Tokoh Pergerakan Indonesia di Masa Kolonial
Sejumlah tokoh ini dianggap berbahaya oleh Belanda karena aktivitas mereka dalam organisasi bentukan Bung Hatta bernama Pendidikan Nasional Indonesia (PNI)-Baru.
Ketika ditangkap oleh Belanda tahun 1935, Bondan menjabat sebagai Komiaris Utama PNI-Baru.
Empat tahun sebelum itu atau kisaran tahun 1931, untuk pertama kalinya Bondan berinteraksi langsung dengan Hatta melalui surat.
Ketika itu, Hatta masih menempuh studi di Belanda.
Setahun setelahnya, Hatta pulang ke Tanah Air.

Bondan pun ikut menyambut kepulangan Hatta dengan menemuinya di kapal yang baru bersandar di pelabuhan.
“Setelah bersalaman, ia menyebut nama saya dengan tersenyum. Bung Hatta tetap tenang, tapi malah menambah dalamnya arti pertemuan itu,” kata Bondan sebagaimana dikisahkan Kompas, 17 Maret 1980.
Canda Bung Hatta
Siapa sangka, 3 tahun setelah pertemuan itu, Bondan diasingkan bersama Hatta dan lima orang lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.