Sejarah
Kisah Bung Hatta di Boven Digoel: Baca Buku, Main Catur hingga Mempersiapkan Api Revolusi
Selama satu tahun lamanya, Bondan hidup bersama Hatta dan lima pejuang kemerdekaan Indonesia lainnya dalam pengasingan di Boven Digoel.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
Banyak menghabiskan waktu bersama Hatta membuat Bondan paham bahwa laki-laki asal Bukittingi tersebut tak selalu serius, tapi juga sesekali berhumor.
Ketika para tahanan politik Belanda dibawa ke Boven Digoel, misalnya, di atas kapal, Hatta berulang kali mencoba mencairkan suasana.
Saat itu, ketika kapal sedang singgah di Makassar, tiba-tiba Hatta berceletuk tentang teka-teki.
Dia bertanya, kata apa yang mengandung 4 huruf k di dalamnya.
Semua yang ada di kapal terdiam, termasuk Syahrir.
Bondan pun mencoba menjawab.
'“Lekerkekker (kue mainan),” celetuknya.
Namun, ucapan Bondan itu disanggah Syahrir.
Katanya, itu terdiri dari dua kata.
Bung Hatta hanya terdiam melihat pemandangan itu.
Sampai akhirnya dia menjawab sendiri pertanyaannya, “kakkerlak (lipas),” katanya.
Setelahnya, Hatta juga sempat melempar candaan, meski dalam suasana serius.
Ia bertanya tentang berapa warna pelangi, dan pertanyaan lain semacamnya.
“Itulah humor Bung Hatta. Tapi, meski tidak banyak memulai humor, beliau sangat menikmati suasana gembira di antara kami sehingga suasana pembuangan hampir tak terasa,” tutur Bondan.
16 peti buku dan permainan catur
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.