Masuk Musim Penghujan, Sejumlah Kasus DBD di Temukan di Merauke

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Di musim penghujan, Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat agar tidak menjadi sarang nyamuk yang menimbulkan penyakit Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca juga: Demam Berdarah Dengue, Edward Sitohing: Kabupaten Jayapura Masih Waspada

"Ketika musim penghujan genangan air pasti banyak, sehingga populasi nyamuk juga bakal meningkat, jadi masyarakat diharapkan untuk waspada agar tidak terjadi peningkatan kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk," ucap kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr Nevil Muskita kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (16/1/2024).

Nevil mengakui, hingga saat ini sudah ada beberapa kasus demam berdarah (DBD) di Merauke.

Untuk menekan atau meminimalisir penyakit DBD, masyarakat diajak untuk melakukan gerakan 3M, yakni Menguras tempat penampungan air.

Menutup tempat-tempat penampungan air dan Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Baca juga: WASPADA Demam Berdarah di Kabupaten Jayapura, Dinkes: Ada 32 Kasus dan Satu Meninggal

"Pembasmian harus dilakukan mulai dari jentik-jentik nyamuk agar tidak menyebar luas, lalu ketika ada timbul gejala demam tanpa sebab yang jelas, segera periksa sedini mungkin agar diketahui apakah ada gejala Malaria atau DBD," tutur Nevil.

Sejak bulan Desember 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke menerima adanya kejadian kasus DBD, diantaranya di kampung Kumbe, Distrik Malind dan di dalam kota Merauke.

"Untuk wilayah lain juga diharapkan tetap menjaga kebersihan lingkungan dan waspada, musim hujan populasi nyamuk pasti meningkat," pungkasnya.  (*)