ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Doa Katolik

Umat Katolik, Ini Waktu yang Tepat untuk Berdoa

Kadang-kadang kita perlu berada sendirian agar kita dapat mencurahkan jiwa kita kepada-Nya (lihat Matius 6:6).

|
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI - TKita dapat berdoa kapan pun kita merasa perlu untuk berkomunikasi dengan Bapa Surgawi kita, apakah dengan tidak bersuara ataupun dengan bersuara. 

Kita membuka dan menutup semua pertemuan Gereja kita dengan doa.

Kita berterima kasih kepada Tuhan atas berkat-berkat-Nya dan memohon pertolongan-Nya agar kita boleh beribadat dengan cara yang menyenangkan-Nya.

 

 

Bagaimana Hendaknya Kita Berdoa?

Tidak peduli di mana pun kita berada, apakah kita berdiri ataupun berlutut, apakah kita berdoa dengan bersuara ataupun dengan tidak bersuara, apakah kita berdoa secara pribadi ataupun mewakili sebuah kelompok, kita hendaknya selalu berdoa dalam iman, “dengan hati yang tulus, dengan maksud yang sungguh-sungguh (Moroni 10:4).

Sewaktu kita berdoa kepada Bapa Surgawi, hendaknya kita mengatakan kepada-Nya apa yang sungguh-sungguh kita rasakan dalam hati, mencurahkan isi hati kita kepada-Nya, meminta pengampunan-Nya, memohon kepada-Nya, berterima kasih kepada-Nya, menyatakan kasih kita bagi-Nya.

Baca juga: INI Perbedaan Konteks Doa Bapa Kami dalam Injil Lukas dan Matius

Kita hendaknya tidak mengulang-ulang kata atau ungkapan yang tak berarti (lihat Matius 6:7–8).

Kita hendaknya selalu memohon agar kehendak-Nya yang terjadi, dengan mengingat bahwa apa yang kita hasratkan mungkin bukan yang terbaik bagi kita (lihat 3 Nefi 18:20).

Di akhir doa kita menutup dalam nama Yesus Kristus (lihat 3 Nefi 18:19). (*)

Sumber: Tribun Papua
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved