Front Mahasiswa Papua Demo
Massa Tuntut TNI Penyiksa Warga Sipil Diadili, Aktivitas Lalulintas di Depan Uncen Berjalan Normal
Pantauan Tribun Papua di lokasi, para penggendara yang lewat sempatkan waktu hanya menonton dan kembali lanjutkan perjalanan.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Meski Front Mahasiswa dan Rakyat Papua Anti Militerisme (FMRPAM) menggelar demonstrasi di Gapura Uncen Kampus Abepura hingga siang ini, pukul 12.24 WIT, namun aktivitas lalu lintas berjalan normal.
Pantauan Tribun Papua di lokasi, para penggendara yang lewat sempatkan waktu hanya menonton dan kembali lanjutkan perjalanan.
Meski begitu,aparat kepolisian dengap mengatur lalulintas agar tidak terjadi kemacetan.
Baca juga: Aksi Dibubarkan, Polisi Tahan 62 Orang di Polres Jayapura: Berikut Identitas Puluhan Demonstran
Diketahui,aksi yang dimotori olehb
Front Mahasiswa dan Rakyat Papua Anti Militerisme (FMRPAM) melakukan aksi dari pukul 08.00 WIT.
Selain di Gapuran Uncen Abepura,sebagian massa dari Waena hingga Expo telah dibubarkan oleh aparat.
Diketahui,dalam aksi depan Gapura Uncen terpantau sejumlah mahasiswa dengan jumlah hampir puluhan orang.
Dalam spanduk tuntutan,tertulis "PAPUA DARURAT MILITER".

Tak hanya itu,dalam spanduk berukuran kecil itu bertuliskan tuntutan terkait Video Penyiksaan oleh anggota Batalyon Infanteri Raider 300/Braja Wijaya, Kodam III/Siliwangi terhadap salah satu warga di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Bahkan dalam orasi salah satu orator, dia menekankan agar tindakan keji oleh oknum
TNI itu pelaku segera di proses hukum.
Baca juga: BREAKING NEWS: BEM Uncen Desak Panglima TNI Pecat dan Hukum Prajurit Penyiksa Warga di Papua Tengah
"Bangsa Papua saat ini hidup dalam ketakutan, intimidasi, teror, penyiksaan, pembantaian, diskriminasi dan rasisme yang dilakukan oleh Indonesia," kata Orator tersebut.
Dia mengatakan,tindakan kekerasan terus terjadi di Papua dan dianggap sebagai binatang, terus di bantai oleh militer Indonesia atas nama kedaulatan NKRI.
Kekerasan dan kekejaman tidak pernah beri-enti, orang Papua justru semakin jauh dari keadilan dan penghormatan terhadap kemanusiaan dengan harapan hidup yang terancam.
Hingga saat ini,aksi demonstrasi masih berlangsung tepat pukul 12.29 WIT mahasiswa telah membacakan pernyataan sikap. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.