Piala Asia U23
Mengapa Penalti Justin Hubner Diulang Saat Adu Penalti Indonesia Vs Korsel? Begini Faktanya
Dunia seakan gelap saat tendangan penalti Justin Hubner diblok kiper Korea Selatan, Baek Jong-bum.Indonesia lolos ke semi final Piala Asia U-23.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM - Dunia seakan gelap bagi para pendukung Indonesia saat tendangan penalti Justin Hubner diblok kiper Korea Selatan, Baek Jong-bum.
Amarah dan kekesalan diluapkan baik di stadion maupun di rumah yang menyaksikan lewat layar kaca.
Apabila kalah, maka impian untuk menyaksikan tim Indoneia U-23 melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 dan peluang merebut tiket Olimpiade Paris 2024 auto pupus.
Namun, Dewi Fortuna masih berpihak pada Shin Tae-yong dan tim asuhannya.
”Saya langsung matikan TV waktu tendangan Justin ditangkap kiper,” komentar seorang netizen, menanggapi drama adu penalti Indonesia lawan Korsel pada laga perempat final Piala Asia U-23 di Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.
Ya. Wajar kekecewaan itu ditumpahkan mengingat Justin adalah penendang kelima Indonesia sehingga kalau tendangannya gagal, perjalanan bersejarah Indonesia harus berakhir.
Sebelumnya, penendang kelima Korsel, Byeon Jun-soo, telah lebih dulu sukses menaklukkan kiper Indonesia, Ernando Ari.
Para pemain Korsel pun sudah berlarian merayakan kemenangan.
Namun, drama terjadi di lapangan.
Wasit Shaun Evans yang memimpin pertandingan memutuskan penalti Justin harus diulang.
Baca juga: Timnas U-23 Indonesia Takhlukkan Uni Emirat Arab, Media Vietnam Melongo
Mengapa penalti Justin harus diulang? Wasit asal Australia itu memutuskan penalti diulang karena kiper bergerak maju melewati garis gawang saat Justin menendang bola penalti, yang dikuatkan dengan tinjauan asisten wasit video (VAR).
Wasit kini memang lebih tegas menerapkan aturan saat situasi penalti seperti ini, terutama sejak ada tinjauan video.
Seperti termuat dalam laman badan pembuat aturan sepak bola, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), saat penalti, posisi seorang kiper harus berada di garis di antara dua tiang gawang.
Ia boleh bergerak sepanjang garis itu atau melompat-lompat, selama telapak kaki berada di atas garis sampai sebelum bola ditendang.
Kemudian, saat bola ditendang, setidaknya satu kaki atau bagian dari kaki harus di belakang garis gawang atau di atas garis gawang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.