ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah

Dari Orde Lama hingga Shin Tae-yong: Sejarah Timnas Sepak Bola Indonesia di Level Asia

Sepak bola Indonesia pernah berjaya di kancah Asia dan internasional, pada masa Pemerintahan Presiden Soekarno. 

Tribun-Papua.com/Istimewa
Tim nasional Indonesia pada tahun 1954 asuhan Tony Pogacnik. Berdiri, dari kiri: Kwee Kiat Sek, Ramlan Yatim, M Sidhi, Mursanjoto, Tan Liong Houw, Chaeruddin Siregar. Jongkok, dari kiri: Kho Thiam Gwan, Ramang, M Rasyid, Jusuf Siregar, Soegiono. (Dok: Kenang-kenangan 50 TAHUN PSSI) 

Pada akhir Orde Baru, peringkat Indonesia di FIFA meningkat di posisi ke-76 dari 208 total negara anggota FIFA.

Selain faktor pelatih, faktor lainnya yang turut memengaruhi peningkatan pada masa Orde Baru itu adalah kompetisi dan pembinaan usia muda, penyatuan kompetisi Perserikatan dan Galatama melahirkan Liga Indonesia, serta masuknya pemain-pemain asing di Liga Indonesia sehingga membuat pemain lokal lebih berkembang.

Dari Reformasi hingga Shin Tae-yong

Pada masa awal reformasi, skuad Garuda berhasil lolos ke putaran final Piala Asia 2000 di Lebanon setelah tak terkalahkan di babak kualifikasi.

Namun, di putaran final Piala Asia 2000, timnas Indonesia yang dilatih Nandar Iskandar gagal lolos dari fase grup karena kalah dari China dan Korea Selatan.

Pada era selanjutnya (2003-2011), prestasi timnas terbilang meredup.

Pelatih Indonesia Shin Tae-yong saat memimpin anak asuh
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong saat memimpin anak asuhnya melawan Korea Selatan pada pertandingan perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. Indonesia mengalahkan Korea Selatan dan lolos ke babak semifinal. (Dok. AFC)

Dua kali timnas lolos di Piala Asia 2004 dan 2007, tetapi selalu gagal di babak awal. Bahkan, tahun 2011, timnas gagal lolos di babak kualifikasi.

Pada era ini, timnas pernah ditangani Pelatih Peter Withe (2004-2007) dan Ivan Kolev (2007).

Peter Withe mendampingi timnas di ajang Piala Asia U-20 2004 dan hanya sampai di babak penyisihan grup.

Sementara Ivan Kolev baru mampu mengantarkan timnas Garuda ke babak penyisihan grup Piala Asia 2007.

Selanjutnya, timnas Indonesia dilatih Luis Milla dan Simon McMenemy.

Selama menukangi timnas senior dan U-23, Luis Milla membawa timnas sepak bola U-23 Indonesia hingga babak 16 besar Asian Games 2018.

Baca juga: Mengapa Penalti Justin Hubner Diulang Saat Adu Penalti Indonesia Vs Korsel? Begini Faktanya

Sementara McMenemy yang mendampingi timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia tak sekali pun mempersembahkan kemenangan.

Dalam lima kali pertandingan di Grup G Zona Asia, timnas Indonesia selalu kalah dan menempati dasar klasemen.

PSSI kemudian mengganti McMenemy pada November 2019 dan menunjuk Shin Tae-yong asal Korea Selatan.

Shin Tae-yong diberi tugas melatih tim Indonesia U-20, U-23, dan senior.

Di level Asia, Shin Tae-yong membawa timnas senior hingga babak 16 besar Piala Asia Qatar 2023.

Selain itu, Shin Tae-yong juga membawa timnas U-23 melaju ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024 yang saat ini sedang berlangsung di Qatar. (*)

Artikel ini dioptimasi dari Kompas.id

Sumber: Tribun Papua
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved