ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Merauke

Kasus Kematian Hewan Ternak di Merauke Terus Bertambah

Per tanggal 28 April 2024, jumlah kematian untuk Sapi sebanyak 210 ekor, Babi 20 ekor, Kambing 12 ekor dan ternak kuda tercatat 1 ekor.  

Tribun-Papua.com/Yulianus Bwariat
Sejumlah hewan ternak sapi sehat di Merauke, Papua Selatan. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Bwariat 

TRIBUN-PAPUA.COM, MERAUKE - Jumlah kematian hewan ternak Sapi, Babi, Kuda dan Kambing semakin meningkat di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. 

Dari hasil laporan Tim Terpadu, per tanggal 28 April 2024, jumlah kematian untuk Sapi sebanyak 210 ekor, Babi 20 ekor, Kambing 12 ekor dan ternak kuda tercatat 1 ekor.  

Kepala Loka Veteriner Jayapura, drh.Tri Juwianto, mengatakan sesuai Permentan nomor 12 tahun 2023, telah dibentuk Laboratorium loka veteriner jayapura yang berfungsi melakukan pengamatan dan penyidikan penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner di Papua.  

Baca juga: Penyerapan Beras Petani Lokal Merauke Terus Meningkat, Bulog: Mulai April 2024

"Hasil diagnose sementara yang telah diperoleh pada saat sampel kami terima dilapangan itu disebabkan oleh Investasi Parasit dari jenis Trypanosomiasis, Babesiosis, Theileriosis, Paramphistomiasis dan Nematodosis, dan selanjutnya kami juga melibatkan dari Balai Besar Veteriner Maros yang diambil sampel pada specimen babi dan dari 10 sampel yang diperoleh terdapat 5 spesimen terindikasi posistif Anthrax,” ungkap drh. Tri Juwianto di Merauke, Senin ( 29/4/2024).

Untuk diketahui populasi ternak di Kabupaten Merauke tahun 2023, tercatat jumlah sapi potong sebanyak 44.570 ekor dan Babi 16.245 ekor. 

Lapak penjualan daging hewan ternak Babi di Jl Ermasu, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Lapak penjualan daging hewan ternak Babi di Jl Ermasu, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. (Tribun-Papua.com/Yulianus Bwariat)

Sementara itu Penjabat Otoritas Veteriner Provinsi Papua Selatan dr.Rafael Heri Nugroho, menambahkan penyakit Anthrax adalah penyakit Bakteri bukan Virus atau parasite, sehingga penyakit ini dapat dicegah dan diiobati. 

"Apabila penyakit Anthrax ini menyerang tubuh kita, segera melaporkan kepada puskesmas hewan terdekat agar hewan yang sudah mulai terjangkit dapat segera diobati."

Baca juga: KPU Papua Selatan Mulai Rekrut Badan Adhock di 4 Kabupaten, Theresia Mahuze Ungkap Hal Ini

"Penyakit ini dapat menular mellalui kontak langsung dengan hewan yang positif Anthrax, mengkonsumsi daging yang terkontaminasi dengan bakteri antrhrax, sehingga penyakit itu dapat menular ke Indonesia dengan cara kontak langsung atau mengkonsumsi daging tersebut," tutup Rafael. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved