Pemkab Jayapura
Pentas Seni SMP Negeri 2 Sentani Tingkatkan Rasa Percaya Diri Pelajar
Ted Mokay mengatakan agenda rutin yang dilaksanakan siswa kelas IX yang akan menyelesaikan sekolah tahun ini akan menjadi penilaian.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Sekolah SMP Negeri 2 Sentani melaksanakan pentas seni dalam rangka ujian akhir sekolah (assement non test) berlangsung di lapangan upacara sekolah pada, Senin (29/4/2024).
Ujian akhir sekolah itu diikuti ratusan siswa XI dengan menampilkan tarian dari 10 etnis serta mendirikan stand berhiaskan ornamen adat dari wilayah masing-masing, serta berbagai macam kuliner.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Mokay mengatakan agenda rutin yang dilaksanakan siswa kelas IX yang akan menyelesaikan sekolah tahun ini akan menjadi penilaian.
"Apa yang di dapat dari sekolah melalui Merdeka Belajar, siswa di dorong agar memiliki kemampuan untuk bisa mengembangkan diri lewat seni atau apa saja yang bisa dilakukan. Praktek kegiatan itu dibina dan bisa tampil," katanya usai mengunjungi stand siswa.
Baca juga: Pameran Seni Rupa BHOLUH Resmi Digelar di Jayapura
Ted mengungkapkan kegiatan pentas seni dirangkai sekaligus dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2024, tidak hanya sekolah orangtua juga ikut berpartisipasi dan memberikan dukungan.
"Merupakan partisipasi orang tua dan sekolah sehingga hampir semua orangtua ada dan memberikan dukungan. Ini contoh yang baik untuk ditiru untuk sekolah lain, dan berimbas ke sekolah-sekolah lain," ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sentani Kelasina Yanggroseray mengatakan kurikulum merdeka guru dilatih untuk memberikan ruang kepada anak-anak untuk meningkatkan minat dan bakat.
Kegiatan yang sama dari tahun ke tahun, diharapkan budaya dapat mengakar di dalam jiwa anak-anak, bukan saja saling menghormati tetapi siswa juga dapat menerima perbedaan suku yang ada. Kelasina mengaku pentas seni memberikan dampak rasa percaya diri terhadap siswa.
"Masing-masing punya talenta dan jangan ada lagi rasa rendah diri. Semua hebat dan bisa tampil, misalnya tidak ada lagi kata 'ko pu tanah?', kalau dia bilang itu dia membatasi, tetapi sekarang tidak ada, mereka tidak ada gap lagi dengan suku manapun," ungkapnya.
Baca juga: TKIT Permata Hati Merauke Gelar Pentas Seni dan Parenting
Dari 10 etnis ada Sulawesi Selatan bergabung dalam satu stand ada suku Bugis, Makasar. Sumatera ada Padang, Medan danToraja. Sentani Timur bergabung Sentani Tengah, ada etnis campuran Bali, NTT, NTB, Maluku, Jawa, Papua, dan Papua Pegunungan.
Adapun, persiapan yang dilakukan sekolah menyiapkan tenda, sound system, dan konsumsi tamu dengan anggaran sebesar Rp 30 juta. "Yang lainnya di siapkan oleh orangtua, kami komunikasi dengan orangtua dan membentuk orangtua. Siapkan makan, pakaian, pelatih," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.