ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Pameran Seni Rupa 'BHOLUH' Resmi Digelar di Jayapura

Kurator, Dicky Takndare menjelaskan, ini merupakan pameran Seni Rupa BHOLUH yang pertama kali dilaksanakan.

|
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Hendrik
Pameran Seni Rupa BHOLUH dengan mengusung tema dari Tanah resmi digelar di Gedung Sophie, P3W-GKI Padang Bulan, Kota Jayapura, Rabu (31/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pameran Seni Rupa BHOLUH dengan mengusung tema dari Tanah resmi digelar di Gedung Sophie, P3W-GKI Padang Bulan, Kota Jayapura, Rabu (31/1/2024).

Diketahui, pameran ini merupakan kolaborasi Udeido Collective, Papuan Voices, dan Alyakha Art Center.

Kurator, Dicky Takndare menjelaskan, ini merupakan pameran Seni Rupa BHOLUH yang pertama kali dilaksanakan.

"Ini yang pertama kami laksanakan dengam mengusung tema 'Dari Tanah'," kata Dicky Takndare saat ditemui Tribun-Papua.com, Rabu malam.

Baca juga: Pameran Pembangunan Jayawijaya Resmi Ditutup, Bupati Jhon Banua Apresiasi Lomba Reggae Band

Dicky mengatakan,pameran ini merupakan presentasi dari program Bholuh yang dijalankan selama 3 minggu.

"Kami melibatkan perupa-perupa muda dari berbagai wilayah di Tanah Papua serta 5 orang Guru Adat," ujarnya.

Menurut Dicky,pihaknya berpikir untuk mendesain satu program dengan tujuan mendorong potensi seniman muda untuk berkembang.

"Seniman Papua mesti berkembang jadi dorang punya diri sendiri. Kita tidak paksa mereka untuk ikut jenis kesenian orang barat yang sudah tetapkan, tapi harus jadi diri sendiri," ujarnya.

Selain itu, ungkap Dicky, seniman papua mesti belajar dan ambil materi dari wilayah dan tanah Papua.

Tak hanya itu, pameran ini juga untuk melegitimasi posisinya guru-guru adat.

"Kitong sebut mereka guru adat walaupun ada yang aktivis budayawan, seniman, namun kita sebut mereka dalam program ini guru adat."

"Jadi gerakan yang kami maksud yaitu berguru lagi ke dorang (guru adat) ini, jadi kami ingin sampaikan ke masyarakat bahwa dorang ini punya posisi penting," sambung dia.

Pasalnya, Dicky menilai posisi guru adat atau seniman senior ini tidak dapat banyak tempat di Srtuktur pendidikan formal dari negara atau pemerintah.

Baca juga: Menokok SDM dan Alam Papua Dilakukan Unipa dan WWF dalam Seminar dan Pameran Ilmiah

"Harapanya, metode berguru atau belajar dari orang tua itu menjadi ciri khas dari seniman Papua. Jadi sebelum bikin karya harus datang ke orang tua dulu, tanya dia belajar dari dia untuk ceritanya agar disampaikan secara baik," pungkasnya.

Lanjut Dicky,program ini akan menjadi program tahunan.

"Tahun depan untuk Bholuh kedua dia punya tema lain lagi, karena tahun ini mengusung tema 'Dari Tanah"," ujarnya.

Disinggung soal arti 'BHOLUH', Dicky mengatakan, itu diambil dari bahasa Sentani yang artinya 'BENIH'.

Ia menambahkan,untuk pameran ini dilaksanakan mulai 31 Januari 2024 hingga 3 Februari 2024. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved