KKB Papua
OPM Dilaporkan Bakar Honai Warga Dogiyai, TNI: Adu Domba Masyarakat dan Tidak Memikirkan Masa Depan
Ulah OPM disebut telah membuat masyarakat resah. Adapun honai yang dibakar berdekatan dengan Koramil 1705-4/Moanemani.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) dilaporkan membakar honai atau rumah warga Suku Moni di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan pembakaran berlangsung pada Minggu (28/4/2024) siang, di Kampung Ikebo, Distrik Kamu.
Ulah OPM disebut telah membuat masyarakat resah.
Adapun honai yang dibakar berdekatan dengan Koramil 1705-4/Moanemani.
Candra menuding OPM sebagai pelaku.
"Itulah OPM, yang tidak memikirkan masa depan anak-anak Papua. Sudah tahu Honai digunakan sebagai tempat penampungan anak-anak untuk bersekolah, namun OPM bakar juga. Ini sudah keterlaluan," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima Tribun-Papua.com, Selasa (30/4/2024).
Baca juga: Dua Anggota OPM Ditembak di Nduga Papua Pegunungan, Anak Buah Egianus Kabur
Akibat aksi OPM di Dogiyai, lanjut Dia, berimbas pada konflik antar Suku Moni dengan Suku Mee di Kabupaten Nabire.
"Bahkan pembakaran Honai oleh OPM ini memicu terjadinya konflik perang Suku antara Suku Moni dengan Suku Mee di Kabupaten Nabire. Untuk itu, diharapkan masyarakat tetap tenang dan hidup damai, serta tidak terpengaruh oleh OPM ," ujarnya.
Candra menyebut pasca pembakaran honai warga, OPM dan simpatisannya lalu menyebar berita hoaks dan fitnah dengan membuat video pendek menyebut TNI sebagai pelakunya.
"Sudah bisa dipastikan bukan TNI, justru Prajurit TNI menjadi guru dan orang tua dari anak-anak tersebut. Bahkan TNI berkomitmen mencerdaskan anak-anak di wilayah Papua dengan berbagai program."
"Di antaranya program memberantas buta aksara sampai ke daerah pedalaman dan terisolir, membangun sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya di Tanah Papua," tegas Kapendam.
"Beberapa waktu lalu menuduh TNI membunuh dan memperkosa wanita, guru dan tenaga kesehatan di Papua. Tetapi kenyataanya terbukti OPM pelakunya. Jadi jangan percaya berita yang disebar OPM yang selalu provokatif dan bohong untuk memecah belah masyarakat dan bangsa ini," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.