Sejarah
Black Brothers dan Kiprahnya di Pusaran Organisasi Papua Merdeka: Kisah Perjalanan Band Musafir
Andy bersama Black Brothers hijrah ke Vanuatu pada awal tahun 1984, dan memulai kampanye OPM. Black Brothers mendapat tempat di hati masyarakat sana.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
Agenda lobi melalui Vanuatu Parliamentary Lobby Group for West Papua tetap dijalankan di bawah koordinasi MP. Ralph Regenvanu.
Karena Tuan Sope sudah tidak lagi menjadi anggota Parlemen.
Andy mengadakan pertemuan khusus dengan Edward Nipake Natapei, untuk mambawa isu Papua agar dibahas dalam suatu sesi MSG Parliamentary meeting on West Papua di Vanuatu.
Negara yang tergabung dalam MSG bisa didesak oleh parlemen masing-masing negara untuk membahas isu Papua dalam MSG.

Usulan Andy sangat didukung oleh PM Natapei dan ia berjanji akan mengajukan suatu Joint Council of Ministers Paper bersama Menlu Vanuatu agar bisa mendapat dukungan dari kabinet dalam pertemuan tersebut.
Black Brothers, Kisah Perjalanan Band Rock Legendaris dari Tanah Papua
Mungkin tak banyak anak muda zaman sekarang di luar Papua yang mengetahui Black Brothers, band rock legendaris dari ujung timur Indonesia.
Terlebih, tahu dan hapal sejumlah lagunya yang populer di era 80an.
Tapi jangan tanya di Papua, siapa saja akan emosional apabila mengenangnya.
Black Brothers menjadi salah satu grup band papan atas pada 1976.
Sejak akhir 1960-an, tanah Papua kedatangan militer Indonesia dalam jumlah besar.
Ada banyak pertempuran terjadi antara militer Indonesia dengan warga Papua.
Di sisi lain, militer Indonesia juga membuat band untuk mengisi waktu senggang.
Angkatan Laut, misalkan, membentuk grup Varunas.
Kodam Cenderawasih punya grup Tjenderawasih, sedangkan Acub Zaenak yang pernah menjabat Gubernur Papua 1973-1975, membentuk kelompok Band Pemda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.