ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Olimpiade Paris

Pratama Arhan, Ridho dan Witan Pamit dari Timnas U-23 Usai Gagal ke Olimpiade Paris: Ini Penyebabnya

Laga pamungkas itu pun menjadi memori bagi Witan Sulaeman di timnas U-23 Indonesia sebagai kapten.

Tribun-Papua.com/Bolasport.com
SELEBRASI - (Dari kiri ke kanan) Witan Sulaeman, Pratama Arhan, dan Egy Maulana Vikri sedang merayakan gol timnas Indonesia dalam laga grup F babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra timnas Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Mimpi Timnas U-23 Indonesia melaju ke Olimpiade paris akhirnya pupus usai ditakhlukkan Guinea dengan skor 0-1 pada laga play-off Olimpiade 2024, Kamis (10/5/2024) malam.

Guinea menjadi utusan Afrika melaju ke Prancis, sementara Indonesia pulang dengan tangan hampa.

Kegagalan skuad Garuda Muda ke Olimpiade 2024 juga menandai berakhirnya sebuah era.

Laga pamungkas itu pun menjadi memori bagi Witan Sulaeman di timnas U-23 Indonesia sebagai kapten.

Witan Sulaeman, Rizky Ridho dan Pratama Arhan memutuskan pamit dari tim U-23 Indonesia.

Baca juga: Takhluk dari Irak, Mampukah Timnas U-23 Indonesia Rebut Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris?

Diketahui, laga di stadion mini Pierre Pibarot itu juga menjadi ajang pamit bagi sejumlah pemain.

Konteksnya adalah sejumlah pemain yang tak lagi memenuhi syarat membela timnas U-23 karena akan melewati batas usia.

Pemain paling senior dalam hal caps adalah Witan Sulaeman, yang menjalani pertandingan semalam sebagai kapten.

Witan pertama kali muncul dalam usia 15 tahun di timnas U-19 pada 2017, dan sejak saat itu rutin membela timnas junior.

Karier Witan bahkan lebih banyak dihabiskan di timnas, ketimbang di klub.

Dilansir dari Transfermarkt, pemain asal Palu mengoleksi 116 penampilan bersama timnas U-19, U-23, hingga senior.

Sebaliknya, ia hanya mencatatkan 66 penampilan bersama klub, tak satu pun dicatatkan bersama Lechia Gdansk.

Statistik ini memperlihatkan PSSI terlalu sering memanggil Witan untuk training camp jangka panjang, serta tak ada skala prioritas turnamen mana yang akan dan tidak diperkuat sang wonderkid.

Kini setelah tujuh tahun mondar-mandir di timnas junior, Witan bisa berfokus bersama klub.

Ia akan berusia 23 tahun pada 8 Oktober mendatang, dan tak ada lagi turnamen U-23 pada tahun ini.

Baca juga: Tim U-23 Indonesia Diperkuat Pemain Lini Belakang, Dewangga Didatangkan dari Semarang: Libas Guinea


Artinya, pemain berjuluk Baby Shark kini bisa berfokus membela Persija Jakarta, serta hanya dapat memperkuat timnas senior.

Tahun depan, timnas U-23 yang akan tampil di SEA Games 2025 dan Piala AFF U-23 2025 tak bisa memanggil Witan.

Hal yang sama berlaku untuk Rizky Ridho dan Pratama Arhan, yang juga akan berusia 23 pada tahun ini.

Jika Witan mengorbit sejak timnas U-19 era Indra Sjafri, Ridho dan Arhan baru muncul sejak timnas U-20 ditangani Shin Tae-yong.

Adapun Rio Fahmi yang juga kelahiran 2001 tergolong late developer karena baru mencuat di level U-23.

Nathan Tjoe-A-On malah melakoni turnamen pertama dan terakhirnya untuk timnas U-23, yaitu Piala Asia U-23 2024.

Tugas PSSI selanjutnya adalah menyiapkan generasi berikutnya bagi timnas U-23 Indonesia menggantikan para pemain tersebut.

Daftar pemain kelahiran 2001 yang pamit dari timnas U-23 Indonesia:

  1. Witan Sulaeman
  2. Rizky Ridho
  3. Pratama Arhan
  4. Ilham Rio Fahmi
  5. Alfeandra Dewangga
  6. Adi Satryo
  7. Nathan Tjoe-A-On. (*)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved