ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Kisah Filep Karma, Aktivis Papua yang Dipenjara 13 Tahun karena Berjuang untuk Keadilan dan HAM

Filep Karma merupakan satu di antara deretan aktivis yang menghabiskan hidup hingga akhir hayat untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Papua.

Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
SOSOK - Filep Karma dalam kesempatan wawancara bersama Tribun-Papua.com dalam suatu kesempatan di Jayapura. 

Saat berorasi dalam pertemuan solidaritas Papua di Belanda tersersebut, Filep Karma berulang kali menyerukan persatuan dan solidaritas rakyat Papua.

ORASI - Mantan tahanan politik Filep Karma mengatakan, Papua harus merdeka lantaran pelaksanaan Otsus selama 20 tahun telah gagal, dan Daerah Otonomi Khsus (DOB) bukan solusi. Hal ini disampaikan dalam aksi massa di Abepura, Kota Jayapura, Jumat (1/4/2022).
ORASI - Mantan tahanan politik Filep Karma mengatakan, Papua harus merdeka lantaran pelaksanaan Otsus selama 20 tahun telah gagal, dan Daerah Otonomi Khsus (DOB) bukan solusi. Hal ini disampaikan dalam aksi massa di Abepura, Kota Jayapura, Jumat (1/4/2022). (Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara)

“Kita susah kesulitan kalau terpecah-pecah,” katanya mengenang ucapan Filep Karma kala itu.

Ia juga mengenang pesan mendalam yang disampaikan Filep Karma saat itu, yakni kerinduan masyarakat Papua untuk memiliki kesadaran bersolidaritas dan persatuan tanpa mau dipecah belah.

“Perjuangan dan dekolonisasi mutlak membutuhkan hal prinsipil ini,” ujar I Ngurah sembari mengenang perjuangan Filep Karma semasa hidupnya.

Kenang Pelukan Filep Karma

I Ngurah memiliki pengalaman personal dengan Filep Karma. Usai mendengarkan orasi di Amersfoort, ia menghampiri Filep Karma.

Meski belum pernah bertemu, Filep Karma langsung memeluk erat I Ngurah.

“Saya perkenalkan diri dan bapak berbisik. Anak, anak tulisan luar biasa. Terus dan terus,” tutur Filep Karma yang diulang I Ngurah ketika mereka bertemu di Belanda kala itu.

I Ngurah menyatakan, hingga saat ini dirinya tak pernah melupakan pelukan yang diberikan oleh Filep Karma.

“Sangat kuat dan meresap di sekujur saya punya tubuh,” ujarnya.

Kepergian Filep Karma

Pada Selasa (1/11/2022), Filep Karma ditemukan meninggal di Pantai Base-G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura sekitar pukul 07.00 WIT.

Kepergian Filep Karma menyebar dengan cepat kepada seluruh rakyat Papua melalui media sosial.

Pihak Kepolisian Polsek Jayapura Utara dan Polresta Jayapura Kota langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah.

Jenazah Filep Karma dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani visum luar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved