Perjalanan
Kisah Manusia dan Hiu Paus di Teluk Cenderawasih Papua
Wisatawan yang ingin melihat langsung hiu paus biasanya akan menggunakan jasa perahu di pantai Sowa.
PIS juga menginisiasi metode tagging baru yang lebih bersahabat dengan hiu paus.
Sebelumnya, metode tagging yang lebih familier dengan tembak dan bor dinilai menyakiti hiu paus.
PIS bekerja sama dengan ahli teknik instrumen dan penginderaan jauh asal California, Amerika Serikat, Marco Flagg, mengembangkan metode tagging baru, yakni bracket.
Alat yang dimodifikasi sedemikian rupa ini dipasang dengan dijepit pada sirip hiu paus dan akan memancarkan sinyal yang ditangkap satelit.
Pada Sabtu (8/6/2024), Flagg bersama Pertamina Foundation serta petugas TNTC berhasil memasang tagging bracket ini pada seekor hiu paus jantan berukuran 4 meter.

Pada Juni 2024, PIS menargetkan akan memasang total tiga tagging hiu paus di TNTC.
Corporate Secretary PIS Aryomekka menuturkan, upaya yang dilakukan Pertamina diharapkan menjadi ikhtiar dalam memberi perhatian pada ekosistem di laut.
Dengan begitu, upaya juga akan turut membantu Whale Shark Center (WSC) yang dikelola TNTC.
”Tagging ini juga menjadi penting sebagai riset ke depan serta sebagai tanggung jawab kami sebagai perusahaan di bidang kelautan. Apalagi kapal Pertamina juga beroperasi di tiga pangkalan kami di kawasan Teluk Cenderawasih,” ujarnya. (*)
Berita ini dioptimasi dari Kompas.id, silakan klik dan berlangganan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.