Cerita
Bikers Zone Community, Membumikan Wisata Papua lewat Klub Motor: Bukan Sekedar Basa Basi
Lagu Mars Slank bernarasi 'ayo kita kerja' mengantarkan para pencinta sepeda motor pada pembukaan iven bertajuk Bikers Zone Community part II.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sayup suara musik melantang keras dari Kafe Titik Temu di kawasan Jembatan Youtefa, Pantai Holtekamp Jayapura, Papua, pada Sabtu (22/6/2024) malam.
Di sana rupanya sudah berkumpul ratusan pengendara motor sejak petang.
Mereka datang dari berbagai komunitas motor yang tersebar di Jayapura, Keerom hingga Kabupaten Sarmi.
Sembari bersilaturahmi, para bikers ini dihibur Ozone Band, grup band lokal rasa nasional.
Lagu Mars Slank bernarasi 'ayo kita kerja' mengantarkan para pencinta sepeda motor pada pembukaan iven bertajuk Bikers Zone Community part II, yang diinisiasi Jayapura Tiger Motor Club ( JTMC) Papua.
"Mari nyanyi semua," ujar vokalis Ozone Band lewat mic, disahut para pemotor.
Lagu ini menyampaikan pesan positif sekaligus menangkal stigma negatif terhadap anak-anak motor yang dianggap liar dan menggangu arus lalu lintas.
Diiringi perkusi elektrik, band itu seolah membawa mereka pada nostalgia 2004, di mana album Road To Peace pertama kali dirilis oleh Bimbim Cs.
Baca juga: Klub Motor Tiger Jayapura Gelar Bikers Zone Community Part II Hari Ini, Catat Info Lengkapnya
Sang vokalis band juga mengajak para bikes untuk ajojing, sekaligus membunuh rasa jenuh dari rutinitas kerja.
Lokasi kegiatan malam itu tidak terlalu luas. Acaranya dikemas dalam bentuk mini iven.
Namun, nuansa kekeluargaan cukup terasa.
Mereka bukan sekedar kumpul, tetapi juga saling silaturahmi antar komunitas motor roda dua.
Ada yang menarik perhatian malam itu ketika Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Papua, Abisai Rollo didapuk untuk memberikan petuah.

Mengenakan jaket kuning bergaris hitam pada lengan tangan dan bertuliskan ABR pada papan nama, Ketua DRPD Kota Jayapura tersebut naik panggung.
Ia lalu memberi apresiasi kepada pengurus JTMC Papua serta para bikers dari berbagai klub motor lintas daerah.
"Jenis kendaraan boleh berbeda, tetapi kita semua bersatu dalam IMI," ujar Abisai Rollo, merangkul semua klub motor di wilayah Papua.
Ia menekankan para pengendara sepeda motor untuk tertib berlalulintas serta tidak melakukan tindakan kriminal di jalanan, sebagaimana pemberitaan kejadian di provinsi lain.
Apalagi maraknya geng motor yang membuat resah masyarakat.
Rollo berharap para bikers tetap kompak, menjaga ketertiban di jalanan, serta menggunakan safety riding saat berlalu lintas.
"Sehingga Papua menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia," katanya.
Menanggapi kerinduan para bikers soal perlunya sekretariat bersama, Rollo mengatakan akan mengupayakannya.
Sebab, dia menyadari pentingya rumah bagi komunitas motor untuk berbagi ide hingga menumbuhkan sikap kepedulian bagi sesama.
Selain, kegiatan komunitas yang mesti dilakukan secara legal, baik dari keorganisasian hingga perizinan apabila hendak membuat sebuah iven.
Tentunya juga menjadi mitra bagi kepolisian serta pemerintah.

"Ya, sebagai Ketua IMI Papua saya memikirkannya. Saya juga berharap para teman klub motor ini memberikan hak suaranya bagi saya Pilkada Wali Kota Jayapura nanti. Sehingga ke depan kita mengupayakan sirkuit untuk kegiatan motor di Jayapura. Mungkin juga di wilayah Muara Tami," pungkasnya.
Tertib berlalu lintas
Para pencinta sepedamotor di lokasi ini tampak betah duduk menyeruput kopi, teh dan camilan, sembari menikmati live music yang disajikan panitia.
Walau uap air laut membuat badan gerah, namun mereka antusias mengikuti acara hingga larut malam.
Sebagian dari mereka membawa anggota keluarga. Sebagian lainnya membawa pasangan, ada pula yang datang sendiri alias 'jomblo'.
Sejumlah fun games mewarnai pertemuan malam itu. Hadiah berupa juga diberikan kepada anggota yang menjawab benar kuis dari panitia.
Pembina JTMC Papua Sarminanto menyebut para bikers yang tergabung dalam komunitasnya selama ini cukup tertib berlalu lintas.
Ini dibuktikan dengan nihil laporan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anggota klubnya di Jayapura.
"Itu artinya kami menghargai teman-teman pengendara di jalan. Pastikan kehadiran kita di jalan raya mendapatkan tempat kerinduan bagi orang lain," ujarnya.
Sarminanto berpesan agar setiap anggotanya menjaga sikap respect dan menjauhi permusuhan antar klub motor, sehingga tidak ada tindakan yang mengarah pada istilah gangster.
"Itulah pentingnya forum. Ada persoalan, selalu kita komunikasikan. Kita tau Jayapura ini kecil, maka jangan sampai terjadi permusuhan," pesannya.
Ia juga berharap mimpi Abisai Rollo menjadi Wali Kota Jayapura periode 2024-2029 terwujud.
Sebab, banyak program kerja komunitasnya yang membutuhkan dukungan dari pemerintah.
Baca juga: Abisai Rollo dan Idul Adha, Berkurban sebagai Jalan Menjaga Keseimbangan Hidup
Mengingat, JTMC Papua yang tergabung dalam IMI adalah bagian klub motor berorientasi prestasi.

"Insya Allah, beliau akan kita dorong untuk menata kota ini lebih baik dan maju lagi. Ini pesan kami ke teman-teman komunitas motor," ujar Sarminanto.
Kembangkan sektor wisata
Selain itu, pihaknya juga tengah mendorong komunitas motor untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kota Jayapura.
Sementara, Ketua JTMC Papua, Ipink menjelaskan komunitasnya selama ini lebih berfokus pada sektor wisata dan hiburan.
Untuk itu, diperlukan sinergitas dari pemerintah daerah.
Rencananya, JTMC Papua akan mengadakan iven besar pada Agustus atau Oktober mendatang, dengan mengundang komunitas motor dari luar Papua.
Iven yang bakal digelar di kawasan Stadion Lukas Enembe Jayapura itu bertajuk 'gebyar bursa otomotif ke-6,'.
Kerinduan sejumlah klub motor di Jayapura menggelar iven besar, menyusul tingginya animo peserta pada gelaran serta lokasi yang sama pada 2020.

"Ada beberapa dari kabupaten bahkan dari luar seperti Kalimantan dan Pulau Jawa hingga Sumatera yang datang. Kami juga sering touring ke luar daerah untuk menyampaikan bahwa Jayapura itu kota wisata," bebernya.
Ipink juga menyampaikan keinginannya untuk menggelar touring wisata, agar masyarakat luas tidak lagi memandang Papua sebagai daerah rawan konflik.
Tentunya rencanya itu memerlukan dukungan dari pemerintah daerah, baik Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura serta dinas terkait di Provinsi Papua.
"Jayapura ini kota yang aman dan damai. itu yang kami harapkan," pugkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.