Piala AFF U16
Sosok Zahaby Gholy, Pemain Terbaik Piala AFF U-16: Sayap Canggih Garuda Muda
Kehadiran Gholy menandai kelahiran talenta baru dari tim berjuluk ”Garuda Muda”. Penampilan Gholy baru benar-benar moncer.
TRIBUN-PAPUA.COM - Indonesia seakan tak pernah kehabisan stok pemain sayap berbakat.
Kemunculan M Zahaby Gholy pada pertandingan Piala AFF U-16 2024 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, membuktikan hal itu.
Kehadiran Gholy menandai kelahiran talenta baru dari tim berjuluk ”Garuda Muda”.
Meski Indonesia hanya meraih peringkat ketiga dalam kompetisi itu, skuad asuhan Nova Arianto boleh berbangga diri.
Pasalnya, Gholy dianugerahi penghargaan sebagai pemain terbaik pada kejuaraan tersebut.
”Saya cukup senang dan tidak menyangka juga bisa dapat best player. Semoga nanti di AFC (Piala Asia U-17 2025) bisa dapat penghargaan yang lebih lagi,” kata Gholy, seusai penganugerahan gelar juara Piala AFF U-16 2024, di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (4/7/2024) malam.
Sepanjang perhelatan itu, Gholy diandalkan Nova untuk mengisi posisi sayap kanan.
Baca juga: Piala AFF U16: Indonesia Kangkangi Singapura 3-0, Kuasai Bola Sepanjang Laga
Keunggulan sayap bernomor punggung 7 itu terdapat pada teknik dribel dan kecepatan larinya.
Kedua atribut itu cukup efektif digunakan dalam skema 3-4-3 yang bertumpu dengan serangan balik cepat.
Hanya saja, Gholy belum menunjukkan performa terbaiknya pada laga pertamanya melawan Singapura U-16.
Ia tidak bermain penuh selama 90 menit.
Sesekali pemain dari Elite Pro Academy Persija U-16 itu salah mengambil keputusan terkait kapan harus menusuk dan mengoper bola kepada kawan ketika sedang menyerang.
Penampilan Gholy baru benar-benar moncer saat laga ketiga melawan Laos.
Ia menyumbang satu gol dari titik putih bagi ”Garuda Muda”, yang mengakhiri pertandingan dengan skor akhir 6-0.
Tendangan penalti juga dihadiahkan wasit berkat akselerasi Gholy yang tak kuasa dibendung pemain Laos.
Gholy kembali mencatat penampilan impresif pada babak semifinal melawan Australia.
Ia bisa menciptakan dua gol dalam laga tersebut.
Sayangnya, Gholy dan kawan-kawan dipaksa mengakui kemenangan Asutralia dengan skor 3-5 pada akhir laga.
Dua gol kontra Australia juga menunjukkan kepada publik kepiawaian Gholy yang lain.
Bocah asal Bekasi itu ternyata memiliki kemampuan membaca ruang yang baik serta tendangan keras.
Gol pertama Gholy ke gawang Australia berupa sundulan.
Ia melakukannya meski postur bek lawan jauh lebih jangkung darinya.
Kejeliannya menempatkan diri serta menentukan waktu melompat membuatnya berhasil menanduk umpan silang yang dikirimkan bek kiri, Matthew Baker.
Gol kedua Gholy tidak kalah indah.
Ia melakukan tendangan setengah voli dari luar kotak penalti memanfaatkan sapuan bek Australia yang kurang sempurna.
Menariknya, gol itu diciptakan saat Indonesia hanya bermain dengan 10 orang.
Gol itu juga sempat menumbuhkan asa Indonesia melaju ke final karena menjadi gol penyeimbang kedudukan.
Gholy menambah catatan golnya pada laga terakhir.
Ia kembali mencetak brace saat perebutan tempat ketiga kontra Vietnam, yang berakhir dengan skor telak 5-0, untuk kemenangan Indonesia tersebut.
Baca juga: Boaz Solossa dan Papua, Belajar Mencintai Indonesia Sampai Mampus
Dengan dua gol tambahan itu, Gholy telah mengantongi lima gol.
Torehan itu sekaligus memosisikannya sebagai pencetak gol terbanyak dalam tim.
”Terima kasih buat teman-teman yang sudah berjuang bersama. Walaupun sudah berjuang, sayangnya belum dapat juara satu. Semoga nanti bisa tampil lebih baik di (kualifikasi) AFC,” kata Gholy.
Sementara itu, Nova mengungkapkan, anak-anak asuhnya telah banyak berkembang dari laga pertama hingga laga terakhir.
Sejak awal, ia memang tidak menargetkan prestasi apa pun dari kejuaraan itu.
Keikutsertaan Indonesia pada ajang itu hanya bagian dari persiapan melakoni kualifikasi Piala Asia U-17 2025 pada Oktober nanti.
Nova bersyukur para pemain telah tampil maksimal dalam setiap pertandingan hingga mampu merengkuh peringkat ketiga.
Capaian itu mengesankan karena menjadi kejuaraan tingkat internasional pertama yang diikuti skuad tersebut mewakili negaranya.
Namun, pihaknya tak mau anak-anak asuhnya berlarut-larut merayakan kemenangan.
Sebaliknya, mereka dituntut untuk terus bekerja keras.
”Jalan mereka masih panjang. Jangan cepat berpuas diri pada hasil ini karena sebenarnya ini baru awal bagi mereka agar bisa menjadi pemain-pemain timnas untuk masa depan,” kata Nova.
”Garuda” hanya bisa terbang tinggi karena mengepakkan sayapnya.
Kedatangan Gholy menambah kekuatan kepak sayap itu.
Semoga talenta pemain muda itu terus terasah sehingga mampu menyentuh ke level tertinggi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.id, silakan klik dan berlangganan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/Pemain-tim-Indonesia-U-16-M-Zahaby-Gholy-merayaka.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.