Piala Eropa 2024
Piala Eropa 2024 Diwarnai Rasisme dan Kekerasan, Petugas Keamanan Stadion Diduga Aniaya Suporter
Video ini menunjukkan, sekelompok staf keamanan turnamen menahan dua orang di terowongan yang mengarah ke lapangan saat pertandingan di Frankfurt.
TRIBUN-PAPUA.COM — Aksi kekerasan dan rasisme menciderai penyelenggaraan Piala Eropa 2024 di Jerman.
Baru- baru ini viral sekelompok petugas keamanan diduga memukul dan menendang seorang suporter dalam laga babak perdelapan final antara Portugal dan Slovenia, Selasa (2/7/2024), di Frankfurt Arena.
Dugaan pemukulan suporter beredar dari video yang dipublikasikan media di Portugal pada Rabu WIB.
Video ini menunjukkan, sekelompok staf keamanan turnamen menahan dua orang di terowongan yang mengarah ke lapangan saat pertandingan di Frankfurt.
Seorang suporter ditahan dengan posisi tertelungkup di lantai.
Sementara sekelompok orang dengan rompi bertuliskan ”steward” mengelilingi seorang suporter lainnya di dinding terowongan.
Tampak salah satu petugas ini meninju suporter yang tersudutkan itu sebanyak tiga kali di kepala.
Dampaknya, orang itu tergeletak di lantai.
Baca juga: Spanyol Tantang Jerman, Portugal vs Prancis Ulangan Final 2016: Jadwal Euro 2024 Malam Ini
Petugas keamanan lainnya turut meninju dan menendang suporter ini.
UEFA selaku badan sepak bola tertinggi di Eropa dan penyelenggara turnamen saat dikutip dari AP pada Kamis (4/7/2024) menyatakan telah mengetahui insiden tersebut sehari kemudian.
UEFA pun mengutuk keras perilaku kekerasan itu.

”Pihak kepolisian setempat tengah menyelidiki insiden ini. Kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut hingga penyelidikan selesai,” demikian pernyataan UEFA.
Sementara itu, otoritas kepolisian di kota Frankfurt mulai menyelidiki video aksi kekerasan yang menunjukkan seorang penggemar ditinju dan ditendang oleh sekelompok petugas pada pertandingan Portugal melawan Slovenia.
Dalam laga ini, A Selecao Das Quinas, julukan dari Portugal, menang adu penalti 3-0 dan melaju ke babak perempat final.
Kiper Diogo Costa menjadi pahlawan dengan mementahkan tiga tendangan penalti Slovenia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.