Southgate Ingin Dicintai Lagi, 'Football Is Coming Home'

Taktik visioner Southgate jelang berakhirnya babak kedua amat jitu.

Ia memanggil keluar kapten dan penyerang Harry Kane yang mencetak gol penyeimbang dari titik penalti pada menit ke-18 dengan penyerang pengganti Ollie Watkins pada menit ke-81.

Secara bersamaan, gelandang Cole Palmer masuk menggantikan gelandang Phil Foden.

Sepuluh menit dari pergantian itu, Palmer dan Watkins menjadi otak kemenangan Inggris.

Watkins, penyerang yang turun di dua laga bagi Inggris dan total bermain cuma 29 menit, menjadi pahlawan kemenangan Tiga Singa dengan golnya pada menit ke-91.

”Kita semua ingin dicintai, bukan? Saat berbuat untuk negara dan bangsa sebagai orang Inggris yang bangga. Ketika yang terbaca hanya kritik akan menjadi sulit,” kata Southgate, Manajer Middlesbrough 2006-2009.

”Bisa merayakan final kedua adalah amat istimewa. Jika saya tidak berada di lapangan, tentu menonton dan merayakan seperti Anda (penggemar dan pendukung) lakukan,” ujar Southgate yang mengapresiasi semua pendukung dan penggemar yang datang untuk memberikan kekuatan kepada Inggris.

Masih cukup segar dalam ingatan publik Inggris tentang Rusia 2018.

Mereka sampai bernyanyi tentang Southgate yang mengenakan rompi bertuliskan ”Football Is Coming Home”.

Penampilan yang ikonik di turnamen besar pertama sebagai pelatih.

Namun, dua tahun berselang, di ”istana” Stadion Wembley, batas kesabaran publik terlewati karena situasi unggul dimentahkan Italia.

Lawan menggondol trofi yang sudah di depan mata ke Roma.

Gelar juara batal pulang ke rumah.

Harapan Southgate agar Inggris kembali dicintai mungkin menyala meski publik belum sampai pada tahap benar-benar memaafkannya.

Masih ada satu laga pamungkas melawan Spanyol, pengoleksi satu Piala Dunia dan tiga Piala Eropa, di Olympiastadion, Berlin, Senin (15/7/2024) pukul 02.00 WIB.

Baca juga: Portugal Vs Perancis, Rivalitas Megabintang Cristiano Ronaldo kontra Mbappe