Penembakan di Puncak Jaya
Sebby Sambom: Tiga Orang Tewas Ditembak TNI di Puncak Jaya Bukan Anggota Organisasi Papua Merdeka
Jubir OPM Sebby Sambom mengeklaim dua orang tewas dalam peristiwa di Distrik Mulia itu merupakan kepala kampung, dan satu lainnya warga sipil.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tiga orang warga yang tewas ditembak oleh TNI di Kabupaten Puncak Jaya, Selasa (16/7/20234), bukan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Demikian disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, membantah pernyataan TNI tyang menuding ketiga korban bagian dari gerombolan OPM.
Sebaliknya, Sebby Sambom menuding militer Indonesia salah target operasi.
Ia mengeklaim dua orang tewas dalam peristiwa di Distrik Mulia itu merupakan kepala kampung, dan satu lainnya warga sipil.
Terinus Enumbi, lanjut Sebby, telah melaporkan peristiwa tersebut ke Markas TPNPB-OPM, melalui pesan elektronik.
Terinus Enumbi sendiri merupakan pimpinan TPNPB-OPM di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, bermarkas di Ebuneri.
"Militer Indonesia telah menembak mati tiga warga sipil sementara lainnya sedang mengalami luka tembak di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya pada hari Selasa pukul 20:00 malam," ujar Sebby dalam siaran pers diterima Tribun-Papua.com, Rabu (17/7/2024) petang.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tiga Warga Puncak Jaya Tewas Ditembak, Situasi Mulia Mencekam
Sebby mengeklaim Sonda Wanimbo yang tewas menjabat Kepala Kampung Kalome di Distrik Mepogolok.
Lalu, Pemerintah Murib menjabat Kepala kampung Dokkome.
Sementara satu lainnya bernama Dominus Enumbi, warga sipil yang telah menyelesaikan kuliahnya dari sebuah kampus di Jayapura.

Sebby berdasarkan laporan yang diterimanya, menyebut masih terdapat sejumlah warga sipil yang mengalami luka tembak, namun belum diketahui identitasnya.
Meski begitu, ia mengakui Teranus Enumbi berada di lokasi kejadian saat operasi TNI berlangsung.
Pasa Selasa (16/7/2024) malam, Teranus Enumbi memasuki kota Mulia untuk membeli rokok.
Namun, saat berada di Distrik Muara tepat di Karubate, Teranus Enumbi telah diketahui oleh militer Indonesia.
"Mereka langsung melakukan pengejaran terhadap Teranus Enumbi dengan menggunakan tiga mobil," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.