Hari Anak Nasional
Sekda Mimika Petrus Yumte: Anak-anak Tidak Sekolah Juga Pelanggaran HAM Berat
Belum lagi, kata Petrus anak-anak harus berhadapan dengan masalah hukum, masalah rumah tangga, kekerasan seksual.
Penulis: Kristina Rejang | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Penjabat (Pj) Sekda Kabupaten Mimika Petrus Yumte mengatakan saat ini anak usia sekolah di wilayahnya tidak bersekolah.
Ia menyoroti ada yang usia sudah 15 tahun, tapi masih duduk di bangku sekolah.
"Itu masalah yang kita hadapi. Ini hasil survey, jadi kalau mau membantah, kita harus survey lagi, tidak bisa bicara-bicara saja kita harus ada data juga," ungkapnya di Timika, Selasa (23/7/2024).
Karena itu, Petrus Yumte mengatakan Komnas HAM pun ikut mentoroti terkait hal tersebut di Tanah Papua.
"Komnas HAM dan juga ada menyoroti di Tanah Papua, pelanggaran HAM terberat di Tanah Papua bukan status baku tembak, tapi anak-anak Papua di usia sekolah namun tidak sekolah, Komnas HAM merespon itu dengan menyurat gubernur-gubernur yang ada di Tanah Papua," katanya.
Baca juga: 9.373 Anak di Kabupaten Mimika Tidak Sekolah, Sekda Petrus Yumte: Ini Jadi Cambuk Bagi Kita
Upaya pemerintah, ia berharap agar pihaknya nanti dengan potensi Mimika yang besar yang lebih dipertahankan adalah pembangunan manusia pada pendidikan.
"Saya saran hak guru-guru, fasilitas dan jumlah guru, karena guru-guru yang pintar akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas, kalau kondisi guru-guru yang pas-pasan bagaimana anak bisa sekolah baik," ungkapnya.
Jadi harapannya, kata Yumte pihaknya akan memperbaiki bersama demi anak-anak Mimika.
Petrus yang juga Kepala Dinas Sosial juga mengaku banyak pekerjaan rumah.
"Anak-anak dengan pengaruh narkoba sangat banyak. Data dari BNN di tahun lalu, untuk Timika pada kawasan area tertentu sudah ada stabilo, di kompleks ini, kompleks ini, sudah kena (daerah narkoba)," serunya.
Belum lagi, kata Petrus anak-anak harus berhadapan dengan masalah hukum, masalah rumah tangga, kekerasan seksual, anak-anak yang dipaksa jadi anak karton.
"Ini masalah untuk dinas sosial, saat ini kita sudah upaya untuk merangkul mereka dan lain-lain. Anak-anak jalanan yang tidak sekolah, semoga di perayaan hari anak nasional pada saat ini, tidak hanya pemerintah tapi setiap kita harus menjadi tanggung jawab bersama," terangnya.

Dijelaskan, anak-anak adalah generasi emas Mimika, Papua dan Indonesian untuk pembangunan kedepan.
"Mereka ini menjadi sumber daya utama, kalau hari ini kita menyia-nyiakan mereka, bahaya untuk generasi Mimika kedepan," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.